Jakarta, Purna Warta – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor, menegaskan bahwa sektor pertanian Indonesia memiliki prospek masa depan yang sangat cerah.
Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian (Kementan) telah berhasil mentransformasi sektor pertanian menjadi sektor strategis nasional melalui berbagai kebijakan yang mendukung petani.
Yadi menyebut bahwa petani-petani binaan KTNA merasakan dampak nyata dari kehadiran pemerintah dalam transformasi sektor pertanian ini. Bantuan yang diberikan pemerintah secara konsisten menjadi dorongan bagi petani untuk berkembang.
“Bagi petani, kehadiran pemerintah sangat terasa saat ini,” ujar Yadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/10/2024).
Yadi juga menyoroti peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) yang signifikan sebagai indikator kesejahteraan petani. Pada September 2024, NTP mencapai 120,30, mengalami kenaikan sebesar 17,53% dibandingkan NTP pada September 2014 yang hanya 102,36. Angka ini mencerminkan upaya pemerintah yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Di awal kepemimpinannya, Mentan Amran menunjukkan komitmennya terhadap modernisasi pertanian. Kementan memberikan berbagai insentif dan bantuan berupa subsidi pupuk dan benih, alat dan mesin pertanian, serta pembangunan infrastruktur seperti jalan usaha tani, irigasi, embung, dan pompa untuk menghadapi dampak El Niño.
Selama periode 2014-2023, Kementan telah berhasil merehabilitasi jaringan irigasi seluas 4.321.918 hektare, membangun 2.502 embung pertanian, 3.716 unit irigasi perpompaan, dan 606 unit irigasi perpipaan. Selain itu, bantuan alat pertanian diberikan berupa traktor roda dua sebanyak 170.954 unit, traktor roda empat sebanyak 14.884 unit, pompa air sebanyak 131.322 unit, rice transplanter 21.033 unit, cultivator 24.488 unit, dan hand sprayer 197.221 unit.
Yadi juga mengapresiasi keterlibatan kaum muda dalam sektor pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian 2023, terdapat 16,78 juta petani milenial, dengan sekitar 10,59 juta petani berusia di atas 39 tahun dan 2,6 juta petani berusia 19-39 tahun yang memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan bertani.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital oleh petani milenial menjadi potensi yang perlu terus didukung dan dikembangkan oleh pemerintah, terutama untuk mendorong perubahan paradigma dari pertanian tradisional menuju pertanian modern.
“Kehadiran pemerintah sangat penting dalam memberikan dukungan terhadap potensi ini, terutama dengan memperkuat pendampingan bagi petani,” ujarnya.
Kementan juga telah meluncurkan beberapa program untuk memperkenalkan teknologi kepada petani, seperti pelatihan lapangan melalui Sekolah Lapang Tematik Pertanian Organik dan Sekolah Lapang Climate Smart Agriculture (CSA).
Yadi menegaskan, kerja pemerintah dalam membangun sektor pertanian memerlukan kolaborasi antar-lembaga. Salah satu kebijakan yang patut diapresiasi adalah intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian yang terus digalakkan.
Masalah alih fungsi lahan tetap menjadi tantangan utama. Namun, Yadi memuji upaya pemerintah dalam menjaga lahan pertanian, yang berhasil menekan laju penyusutan lahan sawah hanya menjadi 79.607 hektare dalam lima tahun terakhir, jauh di bawah perkiraan semula yang bisa mencapai 500 ribu hektare.
Di beberapa daerah, optimasi lahan rawa berhasil mencetak sawah baru, seperti di Merauke dengan total lahan 40.000 hektare yang didukung infrastruktur irigasi, jembatan, dan pompa air. Di Kalimantan Tengah, keterlibatan generasi muda dalam pertanian modern semakin terlihat, dengan penggunaan traktor, drone, dan teknologi remote control yang memudahkan produksi.
Di sisi lain, Ekonom Senior Indef, Tauhid Ahmad, mengapresiasi komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam memprioritaskan sektor pertanian pada masa pemerintahannya. Melalui Asta Cita, Prabowo berencana untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air, memastikan ketersediaan pupuk dan benih bagi petani, serta mendukung program gizi bagi anak-anak dan ibu hamil.
Dengan kolaborasi dan dukungan kebijakan yang kuat, Yadi melihat masa depan pertanian Indonesia sangat menjanjikan.