Jakarta, Purna Warta – Berbeda dengan Telkomsel, operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison memilih untuk tidak tergesa-gesa memperluas jaringan 5G.
Baca juga: Bank Indonesia Siapkan Rp 133,7 Triliun untuk Pemenuhan Uang Tunai Nataru 2024-2025
Sebagai informasi, seluruh operator seluler di Indonesia saat ini telah memiliki Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G, yang memungkinkan mereka mengomersilkan jaringan seluler generasi kelima kepada masyarakat.
Indosat sendiri telah meluncurkan jaringan 5G sejak Juni 2021. Namun, jaringan ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pengguna end user.
SVP Head of Customer Experience Excellence Indosat, Joko Riswadi, menyatakan bahwa adopsi teknologi terbaru merupakan bagian dari upaya Indosat dalam meningkatkan jaringan. Meski demikian, Indosat masih berhati-hati dalam memperluas sinyal 5G.
“Teknologi baru, inovasi baru, pasti diadopsi tapi prinsipnya kita adalah bagaimana memenuhi (kebutuhan) customer dulu. Need-nya apa sih. Misalnya, live streaming untuk konser, kita sudah melakukan, bahkan malam ini juga, pakai 4G,” kata Joko di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Indosat ingin memastikan bahwa kehadiran jaringan 5G tidak hanya sekadar simbol peluncuran teknologi baru, tetapi benar-benar relevan dengan kebutuhan pelanggan. “Tentu, kita adopsi (5G) nggak main-main yang sekedar launching. Kita buat sesuatu yang berbeda dan itu memenuhi need dari customer, bukan hanya me-launching 5G gitu saja, tetapi Indosat berkomitmen adopsi teknologi baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan,” tuturnya.
Baca juga: QRIS Tap NFC dan Pembaruan BI-Fast: Transformasi Transaksi Digital di Indonesia
Terkait kendala spektrum frekuensi untuk jaringan 5G, Joko menjelaskan bahwa Indosat masih memantau kondisi pasar dan permintaan pelanggan terhadap layanan ini.
“Kita ingin mau launching sesuatu yang matter buat pelanggan. Kita harus expect kebutuhan customer tuh apa dulu, nah itu yang kita launching. Indosat nggak mau buru-buru,” pungkasnya.