Jakarta, Purna Warta – Petugas penyelamat di Indonesia bagian barat menggunakan alat berat pada hari Selasa untuk menggali korban dari banjir dan tanah longsor akhir pekan yang telah menewaskan sedikitnya 20 orang, kata badan bencana nasional.
Di Sumatera Utara, jenazah lima orang yang terdaftar sebagai orang hilang telah ditarik dari bawah gunung lumpur dan puing, kata juru bicara badan tersebut Abdul Muhari dalam sebuah pernyataan.
“Semua korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal,” katanya pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa total 10 orang telah tewas dalam tanah longsor di kabupaten Karo.
Mulai hari Sabtu, hujan lebat mengguyur empat kabupaten di Sumatera Utara, yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang mematikan.
Juspri Nadeak, kepala bencana di kabupaten Karo yang paling parah dilanda bencana, mengatakan penemuan korban yang belum dilaporkan hilang kepada pihak berwenang masih menjadi kemungkinan.
“Daerah longsor menyediakan akses ke sumber air panas, jadi ada kemungkinan wisatawan terkena dampaknya,” katanya kepada AFP, Selasa.
“Kami masih membersihkan lumpur dan puing-puing dari tanah longsor sambil mengantisipasi kemungkinan menemukan lebih banyak korban.”
Di sebuah desa di kabupaten Deli Serdang, tempat empat orang ditemukan tewas dan dua lainnya hilang, tumpukan lumpur, kayu gelondongan, dan batu berserakan di sekitar desa tempat operasi penyelamatan sedang berlangsung.
“Listrik padam dan tidak ada sinyal telepon seluler, sehingga menyulitkan kami para penyelamat untuk berkomunikasi,” kata Iman Sitorus, juru bicara badan pencarian dan penyelamatan setempat, kepada AFP.
Pihak berwenang juga telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing-puing, katanya.
Indonesia telah mengalami serangkaian peristiwa cuaca ekstrem baru-baru ini, yang menurut para ahli lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim.
Pada bulan Mei, sedikitnya 67 orang meninggal setelah campuran abu, pasir, dan kerikil yang terbawa dari letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat menghantam daerah permukiman, menyebabkan banjir bandang.
Badan penanggulangan bencana pada hari Senin merevisi jumlah korban tewas menjadi 15 orang dan tujuh orang hilang menyusul laporan sebelumnya yang menyebutkan satu orang lagi tewas.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 20 orang pada hari Selasa menyusul ditemukannya lima jenazah di Kabupaten Karo.
Korban lainnya ditemukan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Deli Serdang.