Jakarta, Purna Warta – Gunung berapi Lewotobi Laki-laki di Indonesia meletus, menewaskan sembilan orang dan merusak ribuan rumah, mendorong pihak berwenang untuk mengevakuasi lebih dari 16.000 penduduk di wilayah yang terkena dampak.
Baca juga: Dorongan Global untuk Kesiapsiagaan Tsunami Memperingati Bencana Samudra Hindia
Pemerintah Indonesia tengah berupaya mengevakuasi sedikitnya 16.000 penduduk dari desa-desa di sekitar gunung berapi Lewotobi Laki-laki yang masih aktif, seorang pejabat menyatakan pada hari Selasa.
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Pulau Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur, meletus pada Minggu malam, diikuti oleh letusan yang lebih kecil pada Senin malam, mempertahankan status siaga gunung berapi tertinggi di Indonesia.
Abu vulkanik tebal di beberapa jalan memperlambat upaya evakuasi, pejabat tersebut mencatat.
Hingga Selasa pagi, sekitar 2.472 dari 16.086 warga yang menjadi target dari delapan desa telah direlokasi, menurut Heronimus Lamawuran, juru bicara pemerintah daerah Flores Timur.
“Kami berencana untuk mengevakuasi warga sementara hingga mereka aman untuk kembali ke desa mereka,” kata Heronimus kepada Reuters.
Warga yang dievakuasi dipindahkan ke tiga gedung sekolah dan tempat penampungan sementara di desa-desa terdekat sekitar 20 kilometer (12 mil) dari kawah, tambahnya.
“Kami mengerahkan lebih banyak truk bersama dengan personel militer dan polisi untuk membantu evakuasi pada hari Selasa,” katanya.
Pihak berwenang merevisi jumlah korban tewas menjadi sembilan dari yang dilaporkan sebelumnya 10, dengan 63 orang terluka. Letusan tersebut merusak sekitar 2.384 rumah dan sedikitnya 25 sekolah.
Baca juga: Israel Serang Beirut, 40 Tewas dalam Serangan di Lebanon Timur
Pemerintah daerah telah mengumumkan keadaan darurat selama 58 hari, yang memungkinkan dukungan pemerintah pusat untuk upaya bantuan. Empat bandara kecil di Pulau Flores telah ditutup karena letusan tersebut.
Indonesia terletak di “Cincin Api Pasifik,” suatu wilayah dengan aktivitas seismik yang intens di mana beberapa lempeng tektonik bertemu.