Jakarta, Purna Warta – Puluhan kadet dari Palestina telah menjalani kuliah gratis di Universitas Pertahanan (Unhan) sejak dua tahun lalu. Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Salah satu kadet, Jana Abu Salha, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prabowo atas kesempatan belajar di Indonesia.
Baca juga: Cak Imin Dorong TMII Jadi Sentra Perdagangan UMKM Nasional
Jana mengungkapkan kekagumannya terhadap kontribusi Indonesia dalam mendukung Palestina, baik dalam aspek politik, pendidikan, maupun bantuan kemanusiaan.
“Saya sangat terkesan dengan kontribusi pemerintah Indonesia kepada warga negara Palestina. Indonesia telah menunjukkan solidaritasnya lewat dukungan politik, bantuan kemanusiaan, pendidikan. Salah satu contoh yang sangat saya syukuri adalah pemberian beasiswa kepada anak-anak Palestina, termasuk saya sendiri untuk belajar di Indonesia secara gratis,” ungkap Jana, dalam keterangan Tim Media Prabowo, Rabu (29/1/2025).
Sebagai mahasiswa jurusan kedokteran, Jana merasakan manfaat besar dari pendidikan di Unhan, termasuk dedikasi dan disiplin yang menjadi motivasi baginya serta rekan-rekannya. Ia menilai program ini sebagai bentuk dukungan nyata bagi generasi muda Palestina yang menghadapi keterbatasan akses pendidikan.
“Ini adalah bentuk dukungan nyata yang memberikan harapan bagi semua generasi muda Palestina yang menghadapi keterbatasan pendidikan, kesempatan pendidikan dan Hak Asasi Manusia secara umum,” kata Jana.
Jana juga mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya kepada Indonesia yang ia anggap sebagai sahabat sejati Palestina.
“Atas nama rakyat Palestina kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Indonesia secara umum terkhusus kepada yang terhormat Presiden Prabowo Subianto. Sekali lagi terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Jana.
Program beasiswa bagi Jana dan 22 kadet Palestina ini dimulai pada tahun 2023. Para kadet tersebut menempuh pendidikan di berbagai program studi, termasuk kedokteran militer, farmasi militer, teknik sipil, teknik tenaga listrik, teknik mesin, serta rekayasa keamanan informasi. Program ini berlangsung selama lima tahun dan menjadi salah satu bentuk kerja sama erat antara Indonesia dan Palestina di bidang pendidikan serta pertahanan.