Jakarta, Purna Warta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan bahwa Indonesia tengah menghadapi krisis kepunahan keanekaragaman hayati. Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), sebanyak 950 spesies asal Indonesia termasuk dalam 15.336 spesies yang terancam punah di dunia.
Baca juga: Produksi Gas Bumi RI Semakin Banyak Dimanfaatkan Dalam Negeri
Pernyataan ini disampaikan oleh Suharso dalam acara Peluncuran Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan/IBSAP) 2025-2045. Dokumen ini diharapkan menjadi pedoman bagi berbagai pemangku kepentingan dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan menjaganya dari kepunahan di Indonesia.
“Indonesia mengalami penurunan keanekaragaman hayati. Menurut IUCN, ada 950 spesies dari Indonesia yang termasuk dalam kategori terancam punah, terdiri dari 251 ikan, 222 mamalia, 125 terumbu karang, 169 jenis burung, dan 127 spesies lainnya,” ujar Suharso pada Kamis (8/8/2024).
Suharso menjelaskan bahwa IBSAP 2025-2045 memiliki tiga tujuan utama: menjaga kelestarian ekosistem, spesies, dan genetik; memastikan pemanfaatan yang berkelanjutan; dan menerapkan praktik pengelolaan yang mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Dokumen ini juga mencantumkan indikator yang jelas untuk mengukur pencapaian setiap tujuan dan target.
Baca juga: [FOTO] – Israel Utara Dikejutkan Serangan Drone Hizbullah
“Dokumen ini dirancang dengan strategi yang komprehensif untuk memberikan arahan kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan disinkronkan dengan RPJPN 2025-2045 serta rancangan RPJMN 2025-2029,” kata Suharso.