Jakarta, Purna Warta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani bencana erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Lebih dari 11 ribu warga mengungsi akibat erupsi tersebut, dengan pengungsian terbesar berada di Kecamatan Titehena.
Dalam rapat koordinasi di kantor BNPB, Gibran menekankan pentingnya perencanaan jangka pendek hingga panjang, terutama terkait logistik, kesehatan, dan perlindungan kelompok rentan, seperti balita, ibu hamil, lansia, dan ibu menyusui.
Gibran juga menyoroti pentingnya data yang seragam antarinstansi untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menambahkan bahwa pemerintah akan memisahkan pengungsian untuk kelompok rentan demi optimalisasi pelayanan kesehatan.
Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan evakuasi radius 7 km dari pusat erupsi serta kesiapsiagaan menghadapi banjir lahar, terutama jika hujan lebat terjadi. Hingga 11 November, tercatat 11.553 warga mengungsi, 9 orang meninggal dunia, 31 luka berat, dan 32 luka ringan. Kerugian material meliputi 23 rumah dan 25 sekolah rusak.