Foto Muslimah Shalat di dalam Gereja Viral, Netizen: Indahnya Toleransi

Purna Warta — Foto seorang muslimah mengenakan mukena mendirikan shalat di dalam gereja di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah viral di media sosial. Diketahui bahwa muslimah tersebut adalah salah satu korban banjir yang sedang mengungsi.

Di dalam foto yang salah satunya diunggah warganet di halaman Facebook “Info Seputar Tanjungkarang – Instan” pada Rabu (10/2/2021) itu juga memperlihatkan sejumlah pengungsi banjir tengah bersantai menggelar tikar di dalam gereja tersebut.

Foto yang mengisyaratkan indahnya toleransi antar umat beragama tersebut sontak mendapat beragam komentar positif dari masyarakat.

” Indahnya toleransi di Negeriku,” respons akun Hesti Wijayanti.

“Kerukunan beragama, semoga terjalin dengan baik selamanya,” sambung akun Arka Na.

“Indonesia Raya. Bhineka Tunggal Ika,” ujar akun Aksan Ath Kud’s.

“Kita warga Kudus wajib tolong menolong walaupun beda agama, tetap rukun damai,” kata akun Quntur Alun.

“Terharu sampai netes air mataku. Indahnya kebersamaan,” tutur Akun Muhammad Syafiq.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, lokasi tersebut adalah Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.

Pengurus GKMI Tanjungkarang, Budi Pujiono membenarkan perihal tersebut. Budi bahkan tak mengetahui jika hal tersebut diposting oleh seseorang di media sosial.

Menurutnya, GKMI Tanjungkarang memang terbuka untuk tempat pengungsian bagi warga setempat yang memang sudah lebih dari sepekan terdampak banjir.

Selain memfasilitasi tempat untuk beristirahat, GKMI Tanjungkarang juga menyediakan kebutuhan makanan selama pengungsi berada di sana.

GKMI Tanjungkarang, kata dia, juga mempersiapkan tempat khusus untuk menunaikan ibadah shalat bagi pemeluk agama Islam.

“Kami buka posko pengungsian banjir. Semua bantuan untuk pengungsi merupakan swadaya dari jemaat dan kas gereja. 70 persen pengungsi di sini muslim, sisanya 30 persennya merupakan jemaat kami,” jelas Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Saat ini tercatat ada 48 jiwa dari 14 kepala keluarga (KK) yang tinggal di posko pengungsian GKMI Tanjungkarang. Pengungsi tinggal di ruangan aula yang tidak dipakai untuk kegiatan ibadah sejak 31 Januari 2021.

“Kalau penuh kapasitas maksimal 100 orang. Tapi ini ada 48 orang pengungsi, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo menyampaikan berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus hingga Kamis (11/2/2021) banjir perlahan surut dan tercatat ada 10 Desa di tiga Kecamatan (Jati, Undaan dan Mejobo).

Baca juga: Nia Ramadhani Panggil Tuhan dengan Kata Ganti ‘Elo’, Begini Nasihat Bijak Ustad Ainul Yaqin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *