Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguatan Nilai Tukar Dolar

Jakarta, Purna Warta – Sejumlah pakar ekonomi memberikan analisis mendalam terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai angka Rp 16.200, dengan menyoroti beberapa faktor penyebab yang menjadi pemicunya.

Asmiati Malik, Peneliti Asosiasi di Institut Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF), menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) AS untuk menunda penurunan suku bunga acuan. Kebijakan ini secara tidak langsung mempengaruhi arus modal global, termasuk investasi di Indonesia, yang kemudian menguatkan dolar AS dan menekan nilai tukar rupiah.

Selain itu, konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel juga dianggap sebagai faktor yang memengaruhi keputusan The Fed dalam menahan suku bunga acuan. Potensi kenaikan harga minyak global akibat konflik tersebut berdampak pada sektor perekonomian secara luas.

Asmiati juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap impor untuk beberapa komoditas, yang membuat perekonomian sangat rentan terhadap ketegangan geopolitik di negara lain.

Eisha Maghifuruha Rachbini, Kepala Pusat Ekonomi Digital dan UKM INDEF, juga menegaskan ketergantungan Indonesia terhadap impor dan perlunya upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah oleh Bank Indonesia guna mempertahankan stabilitas makroekonomi dalam negeri.

Kedua ahli ekonomi menekankan perlunya upaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah demi mempertahankan stabilitas makroekonomi dan daya beli masyarakat dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *