Fadli Zon: ‘Semesta Arkiv’ Semangat Baru Kreativitas 

Jakarta, Purna Warta – Pameran tunggal seniman kontemporer asal Bandung, Arkiv Vilmansa, bertajuk Semesta Arkiv resmi digelar di Galeri Nasional Indonesia. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Museum dan Cagar Budaya unit Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, serta Galeri Zen1.

Baca juga: Respons BGN terhadap Penolakan Program Makan Bergizi Gratis di Papua

Pameran ini dibuka secara resmi oleh fashion designer, seniman, sekaligus pencinta seni, Didit Hediprasetyo, pada Jumat (21/2/2025). Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon serta Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai bahwa pameran ini memberikan semangat baru bagi pop art Indonesia dengan menampilkan kreativitas tanpa batas.

“Kita memerlukan forum dan platform (inspirasi dan edukasi) yang lebih luas. Meski ada dunia digital tapi yang paling penting adalah bagaimana mengedukasi dan juga memberikan narasi kepada generasi muda untuk mengapresiasi art, mengapresiasi karya seni kita, karya-karya seni rupa kita. Itu yang paling penting, sehingga yg kita harapkan pengunjung yang datang di sini bisa selain menikmati karya-karya tapi juga mengapresiasi lebih dalam pesan yang ingin disampaikan. Ya, kata-kata di balik karya,” kata Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2025).

Arkiv Vilmansa menjelaskan bahwa Semesta Arkiv menampilkan perjalanan kreatifnya yang dikenal melalui eksplorasi warna, karakter imajinatif, serta kolaborasi lintas disiplin. Dalam pameran ini, ia menghadirkan lebih dari 100 karya seni yang mencakup lukisan, patung, instalasi, dan art toys. Semua karya tersebut disusun dalam lima tema utama yang tersebar di beberapa gedung Galeri Nasional Indonesia, yaitu Metaphor of Memories, Monument of Sense (MICKIV HOPE X SUNARYO), Widya Segara (Wisdom of the Sea), Laut Semua Warna, dan Sintesa.

“Pameran ini adalah penghormatan pada laut, warna, dan kolaborasi. Saya ingin mengajak penikmat seni untuk tidak hanya melihat, tetapi ‘merasakan’ bagaimana seni bisa menjadi medium yang membebaskan, bahkan di tengah kompleksitas zaman,” ujar Arkiv.

Kurator Rizki A. Zaelani menilai bahwa pameran ini menawarkan perspektif filosofis yang merujuk pada pemikiran Friedrich Nietzsche.

“Kita memiliki seni agar tidak mengalami kematian realitas. Karya-karya Arkiv dihadirkan sebagai ruang dialog antara seni dan realitas kontemporer, di mana teknologi tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai alat untuk memperkuat otonomi ekspresi manusia. Arkiv Vilmansa tidak hanya menciptakan karya seni, tetapi juga menghidupkan semesta imajinasi yang mengajak kita merayakan keberagaman dan kebebasan,” jelasnya.

Baca juga: BPOM Tarik Kosmetik Ilegal dari Peredaran

Lebih lanjut, Rizki menekankan bahwa Semesta Arkiv membuktikan bagaimana seni kontemporer dapat menjadi jembatan antara tradisi, teknologi, dan harapan masa depan.

“Semesta Arkiv’ akan mengajak publik menyelami dialektika antara otonomi seni, kemajuan teknologi, dan refleksi kemanusiaan,” tutupnya.

Pameran tunggal Semesta Arkiv dapat dikunjungi oleh publik mulai 22 Februari hingga 11 Mei 2025, pukul 09.00-19.00 WIB (pameran tutup pada Hari Libur Nasional). Selain menikmati karya-karya seni, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai program publik yang telah disiapkan sebagai bagian dari pameran ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *