Jakarta, Purna Warta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong kawasan Banten Lama, bekas berdirinya Kesultanan Banten, untuk menjadi cagar budaya nasional. Kawasan ini memiliki berbagai warisan bersejarah, mulai dari Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Benteng Speelwijk, hingga Masjid Agung Banten yang dibangun sejak masa Kesultanan Maulana Hasanudin Banten.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Juga Terlaksana di Intan Jaya
“Situs Banten ini belum menjadi cagar budaya nasional, kalau bisa tahun ini menjadi cagar budaya nasional dan memang berjenjang dari kabupaten kota,” kata Fadli Zon usai mengunjungi kawasan Banten Lama, Minggu (19/1/2025).
Menurut Fadli, jejak kemegahan Kesultanan Banten masih terlihat jelas melalui berbagai peninggalan bangunan keraton di kawasan Banten Lama. Menara Masjid Agung Banten, yang ikonik, juga mencerminkan akulturasi berbagai budaya yang berkembang pada masa kesultanan.
“Kita membayangkan pada zamannya kemegahannya seperti apa, kemudian ada situs (masa) kolonial Benteng Speelwijk yang dibangun akhir abad ke-17, ada Masjid Agung Banten yang didirikan Sultan Maulana Hasanuddin,” paparnya.
Ia menambahkan, keberadaan berbagai situs cagar budaya di kawasan ini menunjukkan kekayaan budaya yang luar biasa di Banten. Fadli menekankan pentingnya pelestarian, perlindungan, dan pengembangan warisan budaya tersebut.
“Kehadiran dari Kementerian Kebudayaan ini harus dimanfaatkan. Artinya oleh komunitas, masyarakat juga karena sebagaimana disampaikan tidak mungkin masing-masing bekerja sendiri, harus ada kolaborasi, kerja sama sinergi semua pihak dari kementerian, pusat, provinsi, kabupaten, kota dan tentu saja dari balai,” ujarnya.
Agar kawasan Banten Lama dapat ditetapkan sebagai cagar budaya nasional, Fadli meminta Pemprov Banten segera membentuk tim ahli cagar budaya. Kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota juga perlu dilakukan agar proses penetapan ini dapat berjalan lancar.
Baca juga: Program Rumah Layak Huni: Bukti Kepedulian Prabowo kepada Rakyat Kecil
“Dimulai dari tahap ini, jadi cagar budaya nasional,” paparnya.
Saat ini, Banten baru mencatatkan 33 warisan budaya tak benda, jumlah yang dianggap Fadli masih sedikit dibandingkan angka nasional yang mencapai 2.213.
“Jadi kalau di Banten baru 33 berarti masih sedikit, jadi harus dipercepat termasuk upaya dari komunitas,” pungkasnya.