Jembrana, Purnawarta – Inspeksi mendadak (sidak) digelar oleh Petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Jembrana terhadap beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jembrana.
Hal itu dilakukan untuk memastikan akurasi takaran pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU sesuai realita khususnya pada arus mudik nanti.
Dari informasi yang didapatkan detikBali, sidak yang berlangsung selama dua hari ini menyasar 13 SPBU yang tersebar di wilayah Kabupaten Jembrana. Tim Diskoperindag mengawali sidaknya di Kecamatan Pekutatan hingga ke Kecamatan Melaya dimulai pada Selasa 4 April hingga Rabu 5 April 2023.
Kepala Diskoperindag Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan bahwa sidak ini dilakukan untuk memastikan takaran isi BBM pada SPBU yang akan dilalui pemudik.
“Kegiatan ini juga dilakukan menindaklanjuti perintah dari Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag),” ungkap Adinata kepada detikBali, Rabu (5/4/2023).
Dari hasil pengecekan di seluruh SPBU tersebut, tidak ditemukan pelanggaran. Takaran pengisian BBM di beberapa SPBU masih berada di bawah standar batas kesalahan yang diizinkan (BKD). Bahkan, kata Adinata, ada salah satu SPBU yang tingkat pengisiannya tergolong sempurna.
“Standar BKD-nya, kalau satu liter, hanya boleh kurang maksimal 0,006 liter. Nah tadi tidak ada sampai melebihi. Tadi yang paling tinggi hanya sampai 0,005,” jelas Adinata.
Pelaksanaan monitoring dilakukan selama dua hari, sehingga seluruh SPBU akan dilakukan pengecekan tanpa terkecuali. “Semua SPBU yang di jalan nasional sudah kami cek dengan total sebanyak 13 SPBU,” ujar Adinata.
Adinata juga berharap, monitoring terhadap seluruh SPBU tersebut bisa menjamin kualitas BBM yang dijual, sehingga pemudik dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman. “Selain itu, kami selalu melakukan monitoring terhadap stok BBM yang ada,” tandasnya.
Hal itu dari satu sisi dapat menambah kenyamanan pengendara untuk mengisi bahan bakar kendaraan mereka.