Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah, Haikal Hassan Dipolisikan

Jakarta, Purna Warta – Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan dilaporkan ke polisi terkait pernyataannya yang mengaku bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi. Pihak pelapor khawatir isu ini akan jadi alat politik untuk melawan negara.

Laporan itu dibuat oleh Sekjen Forum Pejuang Islam Husein Shahab ke Polda Metro Jaya pada Senin (14/12) lalu.

“Iya betul ada laporan Senin kemarin,” kata Ketua Umum Forum Pejuang Islam Gus Rofi’i saat dihubungi, Selasa (15/12) malam.

Rofi’i menuturkan seseorang yang bermimpi bertemu dengan Rasulullah itu sebaiknya tidak perlu diceritakan. Sebab, hal itu juga berpotensi menimbulkan fitnah.

“Bisa menimbulkan fitnah, menimbulkan pro dan kontra, kenapa, karena kita ini enggak tahu wajah nabi kayak apa, suaranya kayak apa, gitu lho,” ujarnya.

Apalagi, kata Rofi’i, pernyataan tentang mimpinya itu disampaikan Haikal saat berbicara di acara pemakaman enam anggota Laskar FPI yang menjadi korban bentrokan dengan kepolisian.

Ia khawatir pernyataan Haikal ini justru dipolitisasi untuk kepentingan politik atau kelompok tertentu.

“Demi kepentingan politik, demi kepentingan kelompoknya, lalu kemudian beralasan mimpi didatangi Rasulullah untuk begini begitu,” kata dia.

“Kalau untuknya sesuatu yang positif sih mendingan, tapi kalau motifnya untuk kepentingan melawan negara misalnya dengan memanfaatkan isu mimpi tadi itu, aduh bahaya sekali,” tuturnya.

Menurutnya pula, seseorang yang bermimpi bertemu dengan Rasulullah pun tidak seharusnya diceritakan ke khalayak.

“Nah yang bener itu kalau kita mimpi, misalnya tuh, anggep aja bener mimpi ketemu Rasul. Kalau orang itu alim, ngerti agama, maka dia nggak cerita gitu loh. Apa sih perintahnya? Untuk kebaikan kan gitu. ‘Khoirunnas anfauhum linnas’ sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, kebaikan orang lain. Jadi nggak usah diumumkan,” tuturnya

Laporan ini diterima dengan nomor LP/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tanggal 14 Desember. Pihak pelapor yakni Husein Shahab serta pihak terlapor adalah pemilik akun Twitter @wattisoemarsono dan Haikal Hassan.

Perkara yang dilaporkan yakni tindak pidana menyebarkan berita bohong dan penodaan agama yang menyebabkan keonaran dan rasa kebencian Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 huruf a KUHP dan atau Pasal 14-15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Lebih lanjut, Rofi’i menuturkan bahwa dirinya memberi waktu 3×24 jam bagi Haikal untuk meminta maaf atas pernyataannya itu, terhitung sejak Selasa (15/12).

“Tapi kalau ustaz Haikal Hassan enggak mau koreksi dirinya, ya terpaksa laporan ini harus berlanjut,” ucap Rofi’i.

Pernyataan Haikal Hassan di acara pemakaman enam anggota Laskar FPI itu turut diunggah akun Youtube Front TV. Video berdurasi 19:05 menit itu berjudul ‘SAMBUTAN & DOA IB-HRS, UBN, BABE HAIKAL DI PEMAKAMAN SYUHADA’.

Dalam video itu, mulanya Haikal bercerita tentang kedua anaknya yang sudah meninggal. Kata Haikal, Rasulullah kemudian mendatanginya dan menyampaikan bahwa kedua anaknya itu telah bersama Rasulullah.

“Rasulullah sampaikan kepada saya langsung dalam mimpi saya dengan kata-katanya jangan takut, kata Rasulullah, ‘Umar dan Salma, bersama saya’ kata Rasulullah,” kata Haikal dalam video itu.

Baca juga: Tuntut Pembebasan Rizieq Shihab, FPI dkk Gelar Aksi Demo di Istana Jumat Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *