Cara Abu Nawas Kalahkan Tuan Kadi Yang Licik

ilustrasi Abu Nawas

PurnaWarta — Dalam kisah Abu Nawas pada kali ini, kita akan menyaksikan bagaimana Abu Nawas berhasil membalas perbuatan seorang Kadi yang licik pada warganya. Yuk Kita simak bersama-sama!

Perempuan tua itu memulai pembicaraan yang dilanjutkan oleh pemuda Mesir tersebut. Abu Nawas menyimak secara seksama penuturan kedua tamunya. Sesaat kemudian ia menutup pelajaran dan berkata kepada murid-muridnya, “Sekarang kalian boleh pulang, namun saya harapkan kalian kembali berkumpul sebentar malam  di sini dan masing-masing membawa linggis, martil, kapak dan alat penghancur lainnya.”

Meskipun diliputi penasaran yang teramat dalam, tetap saja murid Abunawas   mengikuti perintah sang guru yang dicintainya. Setelah murid-muridnya berkumpul Abunawas lalu berkata, “Pergilah menghancurkan rumah pak Kadi. Jangan peduli orang lain, dan kalau ada yang bertanya siapa yang menyuruhmu bilang saja bahwa saya yang menyuruhmu,” tegas Abu Nawas.

Berbondong-bondonglah para murid Abunawas ke rumah pak Kadi, dan sesampainya di sana, sesuai dengan perintah sang guru para murid Abunawas menghancurkan rumah pak Kadi.

Si pemilik tentunya heran dan geram melihat sekelompok orang yang tiba-tiba saja menghancurkan rumahnya. Tuan Kadi dengan penuh amarah bertanya, “Siapa yang menyuruh kalian menghancurkan rumahku”. Lalu dijawab oleh murid Abunawas, “Yang menyuruh kami adalah guruku, Abunawas,” tandasnya.
Tuan kadi pun tak mampu menahan amarahnya lalu melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Baginda Raja. Setelah sang Baginda Raja mendengarkan laporan Tuan Kadi, maka dipanggillah Anunawas menghadap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Datanglah Abunawas menghadap ke Baginda Raja. Lalu sang Baginda bertanya, “Hai.. Abunawas, apa betul kau yang menyuruh murid-muridmu untuk menghancurkan rumah tuan Kadi.”

Abunawas pun tanpa tedeng-aling lalu menjawab, “Betul Baginda.”. Sang Baginda pun heran dan lalu bertanya, “Apa alasanmu menghancurkan rumah tuan Kadi”.

Dengan enteng Abunawas pun menyampaikan alasannya  menghancurkan rumah Tuan Kadi karena bermimpi di mana Tuan Kadi tidak menyukai rumahnya dan ingin yang baru. Sang Baginda pun semakin penasaran dan heran, lalu bertanya kepada Abunawas, “Apakah  hanya dengan  dasar mimpi lalu serta-merta kau menghancurkan rumah Tuan Kadi”.

Abunawas dengan tanpa beban menyatakan bahwa kesemuanya itu dilakukan karena diajari sendiri oleh tuan Kadi. Tuan Kadi yang mendengar penuturan Abunawas tiba-tiba pucat-pasi. Sang Baginda pun semakin heran, lalu menyuruh Abunawas menceritakan apa sesungguhnya yang terjadi.

Abunawas pun menceritakan bahwa suatu saat tatkala sedang mengajar murid-muridnya datanglah dua orang mengadukan nasibnya, masing-masing  seorang perempuan tua dan seorang lagi pemuda Mesir.

Pemuda Mesir itu lalu menceritakan bahwa ia pernah bermimpi hendak menikah dengan anaknya Tuan Kadi. Lalu Berita tentang mimpinya itu menyebar luas di tengah masyarakat. Tuan Kadi yang mendengar berita tentang mimpi si pemuda tadi lalu tanpa basa-basi meminta uang mahar kepada pemuda itu yang tidak tanggung-tanggung jumlahnya sehingga  menguras seluruh harta bendanya. Untung ada seorang perempuan tua yang berbaik hati untuk menanampungya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *