Jakarta, Purna Warta – Menurut penjelasan pihak Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa komoditas pangan bisa memicu inflasi pada Desember 2023 karena harganya yang terus menerus naik. Di antara komoditas tersebut adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam.
Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi mengatakan sejumlah komoditas pangan itu secara historis juga selalu menyumbang andil dalam inflasi di akhir tahun.
“Inflasi bulan Desember akan selalu lebih tinggi dari November. Beberapa komoditas yang cenderung memberikan andil inflasi, tarif angkutan udara, komoditas telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam,” jelas dia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah tahun 2023 dikutip dari YouTube Kemendagri, Rabu (27/12/2023).
Windhiarso juga mengatakan sampai minggu ketiga Desember 2023, beberapa komoditas pangan tersebut juga memberikan andil terbesar pada indeks perkembangan harga (IPH) di Kabupaten/Kota.
“Secara umum komoditas yang memberikan andil IPH terbesar dari komoditas cabai merah, cabia rawit dan bawang merah. Walaupun ada beberapa kabupaten/kota yang disumbang komoditas lain seperti tahu mentah, daging sapi,” jelasnya.
Windhiarso menyebutkan secara rinci, untuk harga cabai merah terus mengalami kenaikan. Pada minggu ketiga Desember, harga komoditas itu tercatat secara rata-rata nasional Rp 61.820 per kg, naik 11,50% dibandingkan November 2023. Kemudian harga cabai rawit rata-rata nasional Rp 85.398 per kg atau naik 14,7% dibandingkan November 2023.
“Bawang merah mengalami kenaikan 13,69%, secara rata rata nasional Rp 34.822 per kg. Telur ayam ras pada minggu ketiga Rp 29.355 per kg naik 0,88% dan gula pasir harga secara rata-rata nasional Rp 17.521 per kg naik 3,77%,” terang dia.
Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah juga tercatat terus bertambah. Windhiarso mengungkap untuk kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah pada minggu ketiga Desember 2023 menjadi 365 naik dari 356kabupaten/kota.
“Gula pasir turun sedikit dari 353 menjadi 352 kabupaten/kota, cabai merah daerah yang mengalami kenaikan menurun dari 334 dan minggu ketiga menjadi 299 kabupaten/kota, demikian juga cabai rawit menurun dari 297 kabupaten/kota menjadi 262 kabupaten/kota,” pungkas dia.
Pihak BPS menjelaskan harus ada langkah cepat untuk menghentikan laju inflasi yang disebabkan oleh komoditas utama masyarakat apabila tidak ingin terjadi ancaman yang lebih serius dari kenaikan harga-harga saat ini.