Bandung, Purnawarta – Penegasan tentang ilegalnya event motor trail di Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, dilontarkan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Dadang mengatakan biasanya sebelum kegiatan ada surat permohonan dan sebagainya. Namun tidak ada informasi sama sekali yang didapatkannya.
“Saya cek ke Kadispora, saya cek juga ke IMI Kabupaten Bandung, dan saya cek juga ke kadis LH terkait proses perizinan,” ujar Dadang, saat live di Detik Pagi, Kamis (9/3/2023).
“Biasanya kalau ada event seperti itu ada surat permohonan dan sebagainya. Nah setelah saya tanya kepada Kadispora, karena leading sektornya adalah olahraga, menurut kadis itu tidak ada informasi sama sekali,” tambahnya.
Dadang sendiri mengaku tidak tahu ada kegiatan tersebut. Ia baru tahu belakangan kegiatan itu digelar dan bikin gaduh. Apalagi ada logo Pemkab Bandung dalam kegiatan tersebut.
“Setelah saya telusuri ternyata belum ada izin. Yang menyesalnya saya kenapa lambang Pemda di pasang di situ. Sementara IMI Kabupaten Bandung pun tidak pernah merasa mengkonfirmasi adanta kegiatan tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan event tersebut bisa dikatakan ilegal. Pasalnya tidak memiliki izin dari pihak terkait.
“Iyah (ilegal) bisa dikatakan seperti itu,” tegasnya.
Dadang mengintruksikan Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk segera melakukan penanaman kembali tanaman di area yang rusak. Hal itu juga harus disinergikan dengan para pegiat lingkungan.
“Pada hari kemarin juga kita sudah support untuk pembibitan kembali dan hari ini juga kita persiapkan. Sehingga nanti bisa ditanam kembali,” ucapnya.
“Insya Allah saya paling lambat besok pagi sudah di lapangan untuk sama-sama menanam kembali bunga edelweis rawa di Ranca Upas,” tambahnya.
Dia menambahkan saat ini fokusnya adalah mengembalikan Edelweis rawa tersebut tumbuh lagi di lokasi. Sehingga bisa tumbuh lagi seperti semula.
“Persoalannya sekarang adalah bagaimana bisa mengembalikan lagi lahan yang asalnya ada bunga Edelweis, bisa kembali utuh. Para pegiat lingkungan ini tanpa berfikir maaf secara materi, mereka semua kompak untuk menanam kembali, dan saya sangat apresiasi,” kata Dadang.
“Sebaliknya pihak panitia pun saya harap ada rasa tanggung jawab lah untuk bisa mengembalikan dan menyelesaikan persoalan ini,” pungkasnya.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan lagi dari pihak panitia untuk mempertanggung jawabkan program yang telah mereka buat di sana.