Jakarta, Purna Warta – Ekonomi Indonesia diprediksi masih akan bertumbuh dengan baik pada tahun ini. Menurut Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa mencapai 4,7-5,5%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai prospek pertumbuhan dalam negeri membaik dipengaruhi oleh peningkatan ekspor. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga diprediksi sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia.
Selain itu, permintaan domestik juga bisa mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi. Konsumsi dan juga investasi, menurut Perry, menjadi hal utama yang harus didorong demi perbaikan ekonomi dalam negeri.
“Konsumsi rumah tangga dan investasi khususnya non-bangunan perlu terus didorong agar dapat dukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” papar Perry dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).
BI akan terus memperkuat bauran kebijakan khususnya makroprudensial dan sistem pembayaran untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Dia juga mengatakan sinergi serta stimulasi fiskal pemerintah juga harus didorong demi pertumbuhan yang positif.
Hingga Januari 2024, BI melihat neraca perdagangan Indonesia masih baik dengan berlanjutnya surplus. Kemudian, neraca pembayaran juga dinilai tetap kuat didukung ketahanan eksternal neraca pembayaran yang juga diperkirakan surplus.
Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi aliran modal asing di pasar keuangan domestik terus mengalami penambahan. Ini tercermin dari investasi portofolio yang mengalami net inflow US$ 3,1 miliar hingga 19 Februari 2024.
Meski demikian, pemerintah akan berusaha mendukung perputaran uang di pasar keuangan domestik dengan modal yang juga berasal dari dalam negeri.