Bandung, Purna Warta – Bersamaan dengan aksi-aksi demonstrasi mendukung Palestina yang digelar disejumlah kota besar di Indonesia lainnya dalam rangka memperingati Hari Internasional Al-Quds, ratusan massa aksi yang tergabung dalam Youth’s Empaty n Solidarity (YES), Ahlul Bait Indonesia (ABI) Jawa Barat dan Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) beserta perorangan juga menggelar demonstrasi mengecam pendudukan Israel atas Palestina di kota Bandung.
Baca Juga : Jenderal Top Iran: Rezim Israel Ada Pada Kaki Terakhirnya
Aksi yang diawali konvoi massa dari depan Gedung Merdeka ke Jalan Banceuy kemudian melintasi Jalan ABC dan berakhir kembali di depan Gedung Merdeka dengan mengusung poster, atribut serta bendera Indonesia dan bendera Palestina dipandu mobil komando dan dikawal aparat kepolisian itu berlangsung tertib.
Dalam aksinya, massa menghamparkan bendera bintang Israel di depan Gedung Merdeka. Bendera tersebut kemudian dilindas oleh kendaraan yang melintas di depan gedung bersejarah tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika itu.
Aksi ini sekaligus protes keras terhadap serbuan aparat Israel ke Masjid Al Aqsa yang videonya viral di media sosial baru-baru ini. Massa aksi terdiri dari laki-laki dan perempuan, tua dan muda. Mereka mengusung poster dan atribut Palestina.
Juru bicara aksi Otong Sulaeman mengatakan melalui unjuk rasa damai ini para peserta Aksi Solidaritas Palestina Jawa Barat di hari Peringatan Al-Quds Internasional ingin menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut.
“Menegaskan bahwa Indonesia adalah negara berdaulat yang berasaskan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga tidak sepatutnya Indonesia berhenti pada kemerdekaan dirinya, melainkan harus tetap proaktif berjuang menghapuskan entitas penjajah zionis dari muka bumi, sesuai amanat UUD 1945,” demikian bunyi pernyataan sikap yang diterima BandungBergerak.id.
Baca Juga : Reaksi Berbeda Gedung Putih Terkait Perkembangan Yaman
Berikutnya, pernyataan sikap ini menegaskan bahwa rezim zionis Israel yang dipaksakan bercokol di Palestina bukan hanya entitas yang ilegal, melainkan juga sangat rapuh, sehingga ditakdirkan untuk mengalami kepunahan dari dalam.
“Anggapan bahwa Israel adalah “kekuatan yang tak terkalahkan” hanyalah mitos belaka,” lanjutnya.
Pernyataan sikap ini juga menyoroti bahwa inisiatif dan ide “Solusi Dua Negara (Two States Solution)” dari segala aspeknya sangat absurd dan hanya sebentuk manipulasi diplomatik untuk menciptakan kesan seolah-olah yang terjadi di Palestina hanyalah konflik dan perebutan tanah. Solusi dua negara tak lebih dari upaya mengaburkan fakta penjajahan rezim zionis “Israel” terhadap bangsa dan negara Palestina yang berdaulat, dari sungai hingga lautnya.
Pernyataan sikap ini lalu mengingatkan amanat Konferensi Asia Afrika yang menolak segala bentuk penjajahan.
“Mendukung sikap pemerintah dan bangsa Indonesia yang konsisten berada di sisi bangsa Palestina hingga bangsa tersebut meraih kemerdekaannya, karena sikap tersebut merupakan amanah dari butir-butir Dasa Sila Bandung sebagaimana yang diratifikasi oleh para pemimpin dari negara-negara Asia dan Afrika tahun 1955,” lanjut pernyataan sikap ini.
Terakhir, massa menyatakan penolakannya terhadap segala bentuk dan upaya yang mengarah kepada normalisasi hubungan Indonesia dan rezim zionis Israel.
“Karena upaya seperti ini bertentangan dengan spirit dukungan kepada Palestina, sekaligus merupakan pengabaian atas berbagai kejahatan rezim penjajah zionis,” demikian poin kelima pernyataan sikap massa aksi.
Baca Juga : 23 Tentara AS Menderita Kerusakan Otak dalam Serangan di Suriah
Hari Al Quds Internasional secara harfiah berarti hari Yerusalem internasional. Dalam bahasa Arab, Quds adalah nama untuk Yerusalem. Hari Al Quds Internasional digagas Republik Islam Iran pada 1979 untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina.