Jakarta, Purna Warta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun hingga 2.816 km tol yang tersebar di seluruh Tanah Air, termasuk di kawasan Indonesia Timur. Proses pembangunan tol biasanya memerlukan pembebasan lahan.
Namun ada tol yang dibangun tanpa pembebasan lahan, yaitu Tol Layang Andi Pangeran (AP) Pettarani. Dalam catatan detikcom yang mengutip keterangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Tol Layang AP Pettarani atau dikenal sebagai Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 ini terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tol sepanjang 4,3 Km ini menjadi salah satu akses yang memudahkan pergerakan masyarakat di kota metropolitan ini.
“Jalan Tol layang A.P Pettarani yang pelaksanaan konstruksinya tidak terkendala oleh pembebasan lahan ini juga memberikan kemudahan mobilitas masyarakat, mengurai kemacetan, pendistribusian barang dan logistik, sekaligus mengoptimalkan fungsi Jalan Tol di Kota Makassar yang menghubungkan titik perekonomian, akses menuju bandar udara, Pelabuhan, Kawasan industri hingga perkantoran,” tulis keterangan BPJT, dikutip Senin (16/3/2024).
Oleh karena itu dengan beroperasinya jalan tol layang pertama di Indonesia Timur ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi di jalan arteri sekitar Kawasan Panakkukang dan Rappocini.
Di samping itu, Tol Layang AP Pettarani yang merupakan salah satu Tol layang di Indonesia Timur ini juga menjadi icon terbaru yang menghiasi Kota Makassar.
Jalan Tol ini menghubungkan bagian Selatan Kota Makassar dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, Bandara Sultan Hasanudin, dan pesisir selatan Sulawesi Selatan.
Sebagai tambahan informasi, Tol Layang AP Pettarani merupakan jalan tol layang pertama di Indonesia Timur. Tol ini dibangun tanpa adanya pembebasan lahan dengan memanfaatkan median jalan nasional. Konstruksi jalan tol ini dirampungkan pada 2021 silam.
Konstruksinya dimulai sejak tahun 2018 dari akhir jalan tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jl. Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl. Boulevard Panakkukang, Jl. Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl. Sultan Alauddin.
Proyek jalan tol layang AP Pettarani yang dibangun menggunakan biaya investasi sebesar Rp 2,24 triliun pada median jalan nasional A.P Pettarani eksisting tanpa adanya pembebasan lahan, sebagai konektivitas dari dan menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Soekarno-Hatta dan rencana Makassar New Port, serta Pusat Kota Makassar.
Pembangunan tol tanpa pembebasan lahan ini dapat menjadi solusi untuk pembangunan yang bermasalah dengan ketiadaan lahan atau sengkata lahan dengan pemilik lahan yang terkena dampak pembangunan.