Jakarta, Purna Warta – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menjelaskan langkah pemerintah dalam menekan polusi udara. Selain langkah peralihan menuju kendaraan listrik, pemerintah juga berencana melakukan langkah lainnya.
Luhut mengatakan kendaraan listrik menjadi salah satu solusi. Selain itu, langkah yang juga disiapkan adalah memperbaiki kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Kualitas BBM di Indonesia akan ditingkatkan hingga standar Euro 5.
“Kita juga sekaligus sekarang ini akan membuat kualitas solar kita atau bensin kita seperti Euro 4 atau Euro 5. Sehingga dengan demikian, EV (kendaraan listrik) satu hal kendaraan bersangkutan, semua akan kita lakukan itu. Dan kemudian kita juga membuat kualitas dari BBM kita lebih bagus lagi, sehingga mengurangi sulfurnya itu juga membuat kualitas udara di Indonesia akan lebih bagus,” ujar Luhut dalam pidato sambutannya di peluncuran BYD di Indonesia, Kamis (18/1/2024).
Luhut yang juga ditugaskan sebagai Koordinator Penanganan Polusi di Jakarta menyampaikan, ada rencana untuk menaikkan pajak sepeda motor non-listrik. Hal ini dilakukan untuk mensubsidi transportasi umum seperti LRT.
“Kita tadi juga rapat berpikir sedang menyiapkan, mungkin menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non-listrik. Sehingga nanti itu bisa mensubsidi ongkos-ongkos seperti LRT ataupun nanti kereta api cepat. Sehingga dengan demikian kita coba melihat ekuilibrium dalam konteks menurunkan air polution (polusi udara),” kata Luhut.
Menurut Luhut, ada beberapa langkah lain yang disiapkan untuk mengurangi polusi udara Jakarta. Kebijakan seperti pembatasan kendaraan, kenaikan pajak kendaraan, hingga penyediaan infrastruktur dipertimbangkan.
“Jadi segala macam kiat yang bisa kita lakukan tadi mengenai (pembatasan kendaraan dengan pelat) nomor genap ganjil dan seterusnya, mengenai pajak, dan mengenai penyiapan infrastruktur untuk tadi mereka menitipkan mobilnya atau motornya dan juga tadi langkah-langkah lain yang sedang kita rumuskan nanti hari Jumat kita akan dengarkan laporan sehingga nanti setelah minggu berikutnya akan kami bawa ke ratas (rapat terbatas) dan kita minta keputusan dari Bapak Presiden,” ujar Luhut.
“Hal-hal semacam itu saya kira sangat penting. Tidak hanya berbicara, tidak hanya mengkritik saja, karena tidak mudah. Setelah kami rapat beberapa bulan terakhir ini kita sudah menemukan simpul-simpul masalah yang harus di-addrress. Saya pikir ini kesempatan yang bagus untuk membuat Jakarta ini lebih bersih, membuat kita lebih sehat dan akan mengurangi subsidi berobat yang sampai Rp 10 triliun yang kemarin diberikan oleh Menteri Budi Sadikin (Menteri Kesehatan) kepada kami,” sebutnya.
Jadi usaha penurunan angka polusi udara ini juga akan berdampak positif terhadap sektor ekonomi lainnya termasuk di bidang kesehatan dan juga BBM.