Jakarta, Purna Warta – Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), menggarisbawahi pentingnya aspek perpanjangan masa simpan pangan dalam mendukung distribusi logistik pangan yang merata di seluruh daerah.
Dia menyoroti perlunya pengembangan infrastruktur rantai dingin (cold chain) sebagai kunci untuk mengatasi tantangan tersebut.
“Ketika berbicara dengan Presiden Joko Widodo, saya selalu menekankan betapa pentingnya cold chain ini. Meskipun Indonesia mungkin baru memulai, namun kita harus bergerak cepat karena karakter kepulauan kita yang unik,” ungkap Arief.
Menurutnya, perubahan harga pangan yang sering terjadi dapat diatasi dengan memperpanjang masa simpan pangan. Hal ini telah menjadi fokus perhatian di negara-negara lain, yang telah lama memperhatikan aspek ini untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga.
“Apa yang belum banyak diketahui adalah kemampuan beberapa negara, seperti China, untuk mengatur penyimpanan pangan bahkan saat musim dingin. Mereka menerapkan kontrol atmosfer penyimpanan untuk memperpanjang masa simpan,” tambahnya.
Sejak tahun 2022, NFA telah berupaya memperkuat cadangan pangan dengan menyediakan sarana prasarana cold chain di 12 provinsi sentra produksi pangan strategis. Jenis peralatan yang disediakan termasuk cold storage, air blast freezer, heat pump dryer, dan refeer container.
“Pada tahun ini, kami berencana menyelesaikan total 40 alat cold chain, terutama di sentra produksi pangan di berbagai kabupaten dan kota. Ini penting karena ketahanan pangan yang sesungguhnya adalah kemandirian pangan,” jelas Arief.
Teknologi perpanjangan masa simpan pangan ini juga dianggap dapat mengamankan stok pangan saat panen raya, sehingga mencegah penurunan harga yang drastis.
Di antara penerima bantuan sarana prasarana cold chain, Zainal dari Aulia Madinah Broiler Lampung, menyaksikan peningkatan signifikan dalam produksi dan efisiensi energi setelah menggunakan air blast freezer.
“Alat ini telah membantu kami meningkatkan produksi secara signifikan dan efisiensi energi karena dapat membekukan lebih banyak ayam dalam waktu yang lebih singkat,” ujarnya.
Inisiatif ini diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi fluktuasi harga pangan dan meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.