Jakarta, Purna Warta – Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, akan berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik AirTag di Batam senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,3 triliun. Produsen iPhone 16 itu bahkan disebut telah membeli lahan di Batam untuk proyek tersebut.
Baca juga: Lebih dari 30 Ribu UMKM Daftar Jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis
Namun, menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, investasi Apple di Indonesia tidak dilakukan secara langsung. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS, itu akan berinvestasi melalui vendornya yang memproduksi AirTag.
“Tetap mereka commit kemudian konstruksinya juga akan mulai berjalan dan mereka commit untuk investasi yang dilakukan oleh vendornya Apple. Koreksi ya, yang investasi itu bukan Apple tapi adalah vendornya Apple,” ujarnya di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).
Rosan menjelaskan bahwa skema investasi semacam ini juga diterapkan Apple di negara lain, seperti India dan Vietnam.
“Karena itu yang mereka lakukan baik di India, di Vietnam, di Malaysia, Indonesia, bukan Apple ya,” sambungnya.
Ia menekankan bahwa dalam satu produk ponsel Apple saja terdapat sekitar 320 vendor yang terlibat. Sebagai perbandingan, jumlah vendor Apple di Vietnam saat ini sudah mencapai 35 perusahaan.
Rosan meyakini bahwa investasi Apple di Indonesia akan menarik minat perusahaan AS lainnya untuk ikut berinvestasi. Ia bahkan mengungkapkan bahwa ada perusahaan AS yang akan mulai berinvestasi pada kuartal pertama tahun ini, meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut.
Pabrik AirTag di Batam ini diproyeksikan menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja. Selain itu, 65% produk yang dihasilkan akan berorientasi ekspor, yang dapat berdampak positif pada kinerja perdagangan Indonesia.
“Pekerjanya itu kurang lebih mencapai 2.000 orang. Kemudian yang kedua, ini akan menemukan hal yang positif dari segi karena ini dipakai 65% untuk ekspor oriented nanti. Jadi ini juga untuk ekspor kita juga akan meningkat,” tuturnya.
Baca juga: HNW: Trump Seharusnya Relokasi Warga Israel ke AS Jika Ingin Perdamaian
Rosan optimistis bahwa investasi Apple di Indonesia akan terus bertumbuh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Nilai investasinya diprediksi akan meningkat hingga US$ 10 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
“Dan ini ini akan meningkat dari US$ 1 miliar ke US$ 2 miliar sampai dengan US$ 10 miliar nanti dalam waktu yang tidak lama. Jadi memang buat kami, kita melakukan secara keseluruhan secara komprehensif, jadi tidak dari satu sisi investasinya berapa, tapi dari segi penciptaan pekerjaan dan yang lain-lainnya,” tutup Rosan.