Bima, Purnawarta – Dalam sebuah video yang tersebar di sosial media Facebook, terdapat seorang anak berusia 11 tahun yang alami penyiksaan, diketahui terjadi di Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Postingan tersebut langsung viral setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Siska Asyifa. Unggahan tersebut sudah 2.683 kali dibagikan, dengan 1.176 komentar dan 1.678 disukai.
Dalam postingan itu, akun Siska Asyifa menjelaskan, korban merupakan anak tukang penarik becak (benhur) di Kota Bima. Ia mendapatkan kekerasan dari seorang ibu rumah tangga.
“Kalembo ade anaeee Ade mori kasipahu kaimu di sebernee kaipu dou (yang sabar nak, di tengah hidup tanpa ibu, diperlukan semena-mena oleh orang),” tulis Siska Asyifa dalam postingannya.
“Hidup dengan seorang ayah pembawa benhur yang membesarkan anak-anak seorang diri,” sambung Siska.
Siska menjelaskan, tindak kekerasan yang dialami korban bermula ketika korban dan salah seorang anak yang diketahui merupakan anak terduga pelaku terlibat cekcok mulut. Anak tersebut lalu melaporkan percecokan itu kepada terduga pelaku.
Pelaku yang tak terima, kemudian dengan sengaja mengulek cabai dan langsung mengoleskannya kepada wajah dan mata korban. Mendapat perlakuan itu, korban yang saat itu tak mampu melawan.
Ia hanya bisa merasakan kesakitan pada bagian wajah, terutama pada kedua matanya. Mata korban terus-terusan mengeluarkan air akibat rasa perih yang dialaminya.
“Hanya karna masalah sama toina sampe di ruju kaipu ina lengana kani saha isi madana (hanya karena masalah sesama anak kecil sampai diolesi cabai di matanya oleh ibu temannya,” jelas Siska.
Siska yang berhasil dihubungi pihak wartawan pada Senin (30/5) malam, mengatakan bahwa korban merupakan keluarga dekatnya. Ia mengaku bahwa postingannya itu merupakan kejadian nyata yang diceritakan korban dan beberapa saksi di lokasi kejadian.
Pihak Polres Bima Kota saat ini telah menyelidiki kasus tersebut lebih dalam, hal itu setelah mendapat laporan terkait yang dilakukan Jainudin selaku ayah korban.