Jakarta, Purna Warta – Melambungnya harga tiket pertandingan Timnas Indonesia dianggap sebagai konsekuensi dari perkembangan positif performa tim. Menurut PSSI, Garuda kini membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk mendukung operasional tim.
Harga tiket termurah untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina telah mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya, tiket termurah dibanderol Rp 100 ribu (pre-sale Rp 80 ribu), sekarang naik menjadi Rp 250 ribu.
Ada sedikit potongan harga bagi pembeli tiket bundling, yakni Rp 450 ribu untuk kategori termurah. Namun, harga tersebut belum termasuk biaya tambahan seperti administrasi, pajak, dan asuransi yang bisa mencapai 10 persen.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa kenaikan signifikan harga tiket ini disebabkan oleh peningkatan performa Timnas Indonesia. Semakin baik performa tim, semakin besar pula dana yang diperlukan untuk biaya operasional.
“Ini memang keputusan yang sulit untuk menetapkan harga seperti sekarang. Kenapa? Karena semakin kuat Timnas, semakin besar juga kebutuhan pendanaannya. Sebagai contoh, jika kita tidak lolos ke putaran kedua Piala Asia U-23, biayanya cukup sampai di situ,” ujar Arya di forum wartawan.
“Kemudian kita lolos ke perempat final, dan itu memerlukan biaya tambahan untuk akomodasi. Masuk semifinal, tambah lagi biaya hotel, dan seterusnya hingga ke perebutan tempat ketiga. Semua ini membutuhkan dana ekstra,” tambahnya.
Arya juga menyoroti bahwa Timnas U-23 yang awalnya bermain di Doha, Qatar, kemudian harus melanjutkan ke Paris untuk playoff Olimpiade 2024, yang semakin membengkakkan biaya operasional.
Lebih lanjut, PSSI kini juga harus mencari sumber dana tambahan untuk pembiayaan Timnas Indonesia yang berpotensi lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
“Dalam kualifikasi Piala Dunia, kita semua berharap bisa masuk putaran ketiga, yang berarti ada 10 laga yang harus dilaksanakan. Ini membutuhkan pendanaan yang besar, termasuk biaya transportasi,” jelas Arya.
“Semakin kuat Timnas, semakin besar pula dana yang dibutuhkan. Kami tidak mencari untung, ini murni untuk pendanaan timnas. Hak siar memang ada, tapi tidak cukup. Salah satu sumber dana lainnya adalah tiket, meski dibandingkan dengan yang lain, harga tiket kita masih relatif kecil,” tambahnya.
“Konsekuensi dari timnas yang semakin kuat adalah kebutuhan dana yang juga semakin besar. Mohon pengertian, kenaikan harga tiket ini dilakukan agar timnas bisa fokus bertanding tanpa harus memikirkan masalah keuangan,” tutup Arya.