Purna Warta — Perawat yang mendapatkan penganiayaan dari Jason Tjakrawinata akui masih trauma dan hendak berhenti kerja. Sekarang perawat tersebut masih mendapatkan pendampingan dari psikolog karena mengalami trauma psikis usai kejadian tersebut.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan Subhan Haikal mengatakan, kejadian tersebut sangat menekan kondisi psikis Christina. Christina yang mengalami trauma pasca kejadian, sempat berkata ingin berhenti bekerja sebagai perawat.
“Sebelumnya trauma, selalu ngomong ingin berhenti jadi perawat, senyum saja susah. Sekarang alhamdulillah mendingan sejak pendampingan dari dua orang psikolog di RS Siloam sudah mendingan, sudah bisa senyum dan berkomunikasi dengan baik,” ujar Subhan, Senin (19/4).
Subhan berujar, Christina belum diperbolehkan pulang karena masih menjalani perawatan. Dirinya belum bisa memastikan kapan Christina diperbolehkan pulang dan beraktivitas seperti biasanya.
Sementara terkait proses hukum terhadap tersangka Jason Tjakrawinata, dirinya memastikan PPNI Sumsel dan kuasa hukum RS Siloam akan terus mengawal kasus tersebut hingga ke persidangan.
“Akan terus kami kawal sampai tersangka dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” ungkap dia.
Terkait wacana mediasi yang sempat mencuat, pihaknya akan membuka pintu lebar untuk memaafkan tersangka Jason. Meski begitu, proses hukum harus tetap berjalan.
“Sebagai manusia, kita akan memaafkan. Tapi proses hukum tetap berlanjut. Seluruh Indonesia sudah terlanjut sakit. Kami juga meyakinkan korban untuk tetap begitu karena ini termasuk harga diri,” kata Subhan.