Jakarta, Purna Warta – Sejumlah masyarakat yang menolak Undang-Undang TNI menggelar aksi protes dengan mendirikan tenda di depan Gerbang Pancasila, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Aksi tersebut mendapat dukungan dari masyarakat, salah satunya berupa kiriman makanan dan minuman.
Berdasarkan pantauan detikcom pada Selasa (8/4/2025) pukul 12.20 WIB, beberapa kurir paket tampak menghampiri lokasi tenda aksi. Mereka membawa kardus berisi makanan dan minuman untuk para peserta unjuk rasa.
Menurut salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya, bantuan berupa logistik terus berdatangan dari masyarakat, termasuk yang disalurkan melalui media sosial.
“Ada yang ngasih dari medsos, tiba-tiba dikirimi Gojek, ada yang ngirim, gitu-gitu aja,” katanya.
“(Warga kasih makanan) banyak banget, makanan juga banyak banget,” ucapnya.
Ia menyebut dukungan tersebut sangat berarti bagi para peserta aksi yang tengah bertahan di lokasi. Aksi ini pun bersifat terbuka, dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti mahasiswa dan pekerja.
“(Warga bisa datang) bisa, bisa datang, gabung, bebas. (Pesertanya) macam-macam, ada yang mahasiswa, ada yang kerja juga,” ucapnya.
Peserta aksi menyampaikan bahwa siapa pun diperbolehkan bergabung dan bertahan di tenda. Ia mengungkapkan bahwa jumlah peserta sempat mencapai puluhan orang pada hari sebelumnya, meski beberapa datang dan pergi.
“Awalnya ada delapan, jadi pergi pulang, ada yang datang, ada yang pulang, kalau saya belum pulang. Ya puluhan nyampe-lah, itu kemarin, tapi ya mondar-mandir gitu,” katanya.
Peserta aksi tersebut mengaku sudah dua hari berada di lokasi. Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada anggota DPR RI yang menemui mereka secara langsung. Namun, menurutnya, pertemuan dengan wakil rakyat bukanlah fokus utama dari aksi tersebut.
“Nggak ada (anggota DPR yang datang). Kalau dipanggil ke dalam, perwakilan, itu bukan tuntutannya, tuntutannya tetap itu (UU TNI) dicabut,” tegasnya.