Jakarta, Purna Warta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons kabar pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari mendatang yang diperkirakan akan menerapkan kebijakan tarif tinggi terhadap barang-barang impor.
Baca juga: OJK Rancang Aturan Usia dan Gaji untuk Pay Later
Menurut Airlangga Hartarto, kebijakan tarif impor dari AS sebenarnya sudah berlaku terhadap produk Indonesia. Ia menilai Indonesia telah terbiasa dengan kebijakan serupa yang akan diterapkan oleh pemerintahan Trump.
“Bagi kita dengan Amerika, Amerika mengenakan tarif ke kita. Jadi Amerika itu mengenakan tarif untuk sepatu, untuk baju, dan berbagai komunitas kita. Sedangkan yang tidak dikenakan tarif adalah Vietnam. Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap kita,” ujarnya saat ditemui di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025).
Meski demikian, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia tetap meminta AS untuk menurunkan tarif impor terhadap produk-produk asal Indonesia. Pemerintah Indonesia akan mengajukan kerja sama bilateral untuk membahas hal tersebut.
“Ya kita sedang meminta supaya akan ada kerjasama ekonomi secara bilateral supaya tarifnya kita kita turunkan. Bilateral bisa dalam bentuk FTI (free trade agreement), bisa dalam bentuk lain,” imbuhnya.
Sebelumnya, Trump telah menargetkan sejumlah negara, termasuk China dan Kanada, dengan kebijakan tarif impor yang tinggi. Kanada kini bersiap untuk menaikkan tarif terhadap barang-barang AS jika Trump melanjutkan rencananya memberlakukan pajak impor 25% pada produk Kanada.
Baca juga: Indonesia Perkuat Agenda Dedolarisasi Setelah Resmi Bergabung dengan BRICS
Langkah Kanada ini menunjukkan potensi perang dagang yang dapat memicu kenaikan harga barang konsumsi di seluruh dunia. Pejabat Kanada tengah menyusun daftar produk AS yang akan dikenakan tarif balasan. Barang-barang yang dipertimbangkan termasuk keramik, baja, furnitur, minuman beralkohol seperti Bourbon dan wiski Jack Daniels, jus jeruk, serta makanan hewan peliharaan. Kanada juga berencana mengenakan pajak pada energi yang diekspor ke AS.