Jakarta, Purna Warta – Sebanyak 39 bank menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tapera 2024.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, menjelaskan bahwa kesepakatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung pelaksanaan program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Pemerintah menyadari bahwa keberhasilan program 3 juta rumah tidak dapat dicapai tanpa dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan,” kata Rionald dalam sambutannya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Senin (23/12/2024).
Rionald menjelaskan, program FLPP adalah terobosan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan akses stabilitas masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap kredit pembiayaan perumahan. Sejak tahun 2010 hingga 2024, FLPP telah berhasil membiayai lebih dari 1,5 juta unit rumah bagi MBR.
“Oleh karena itu pemerintah akan terus mengalokasikan anggaran bagi program FLPP sehingga ini bisa menjadi pendorong di dalam kita menghadapi isu backlog, sambil pemerintah juga menyediakan kursi likuiditas melalui PMN kepada PT SMF,” ujarnya.
Saat ini, nilai outstanding pembiayaan untuk program FLPP cukup signifikan, dengan anggaran tahun 2025 sebesar Rp 18,7 triliun. Rionald berharap nominal tersebut dapat dioptimalkan sebagai sumber pendanaan alternatif guna mengurangi ketergantungan terhadap APBN. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kombinasi kebijakan pembiayaan dan kemitraan yang solid, sekaligus perhatian terhadap isu-isu seperti keterbatasan akses pembiayaan, kualitas perumahan layak huni, tingkat keterhunian, hingga ketertiban administratif.
“Kami mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama. Kami juga mengapresiasi kontribusi besar dari perbankan dan asosiasi pengembang perumahan yang telah menjadi mitra strategis dalam program ini,” kata dia.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, melaporkan bahwa 39 bank yang sepakat menandatangani kerja sama terdiri atas 7 bank nasional dan 32 bank daerah. Adapun daftar bank nasional tersebut meliputi Bank Mega Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), BTN Syariah, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia.
Heru juga menyampaikan bahwa sejak program KPR subsidi FLPP diluncurkan pada 2010 hingga 20 Desember 2024, telah terealisasi KPR sebanyak 1,59 juta unit rumah untuk MBR, dengan total nilai mencapai Rp 151,22 triliun.
“Dengan total dana kelolaan yang saat ini dikelola oleh BP Tapera sebesar Rp 116,27 triliun,” ujar Heru.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa penyaluran KPR subsidi oleh BP Tapera, baik melalui KPR FLPP maupun KPR TAPERA, telah mencapai realisasi sebanyak 35.399 unit rumah senilai Rp 4,44 triliun selama dua bulan masa pemerintahan Presiden Prabowo (20 Oktober – 20 Desember 2024).
“Alhamdulillah 2 bulan ini merupakan capaian yang luar biasa, di atas dari capaian bulan-bulan sebelumnya. Ini bukan merupakan bagian dari komitmen kita untuk mensukseskan program 3 juta rumah,” katanya.