Kulon Progo, Purna Warta – Penutupan jalan ke arah muara Sungai Serang di kawasan Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjadi akibat kecelakaan air yang menewaskan dua wisatawan asal Kabupaten Boyolali pada Rabu (5/1).
“Dari evaluasi kami, semua akses yang menuju ke muara Sungai Serang ini, dalam konteks pariwisata, nanti akan kita tutup,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo, Joko Mursito, saat diwawancarai wartawan di sekitar muara Sungai Serang, Kamis (6/1/2022).
Joko mengatakan, Dispar akan berkoordinasi dengan Polri, TNI dan Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo agar wacana penutupan akses jalan ke muara Sungai Serang itu menjadi keputusan bersama.
“Kami juga gandeng pokdarwis (kelompok sadar wisata), desa wisata setempat, pengelola dan semuanya sehingga penutupan ini semata-mata untuk pertimbangan keselamatan. Jangan sampai ada korban lagi,” sambungnya.
Menurut Joko, kawasan destinasi wisata Pantai Glagah sebenarnya hanya meliputi pantai dan laguna. Sedangkan muara Sungai Serang tidak termasuk. Namun, banyak wisatawan ke muara itu meski sudah dilarang karena berbahaya.
“Kami selalu memberikan peringatan, baik tertulis (melalui papan larangan masuk) maupun secara langsung. Dalam kejadian kemarin itu, sebenarnya kami sudah pasang banner-banner larangan untuk bermain di muara, tapi terkadang wisatawan itu nekat,” ucapnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, menambahkan bahwa muara Sungai Serang di Pantai Glagah merupakan kawasan terlarang yang tidak boleh dimasuki wisatawan.
“Kami sudah beberapa kali memasang garis pembatas agar tidak dimasuki orang-orang, tapi sering dirusak,” ucap Aris.
Diberitakan sebelumnya, empat wisatawan asal Boyolali hanyut di muara Sungai Serang, Pantai Glagah, Rabu (5/1) sekitar pukul 17.30 WIB. Dua orang selamat dan dua orang lagi tewas. Kedua korban tewas itu kakak adik yaitu Fatih Deandra Auliaska (16) dan Radinka Putri (9).