Jombang, Purna Warta – Nasib tragis dialami Muhammad Bayu Setiawan seorang siswa SD di Jombang yang meninggal dalam waktu 24 jam setelah vaksinasi. Sementara itu, keluarga Bayu sendiri menolak jenazah anaknya diautopsi.
“Sedangkan dari sisi keluarga sendiri kemarin kan tidak mau dilakukan autopsi. Sebenarnya (autopsi) biar lebih tahu penyebab meninggalnya anak ini,” ujar Kasat Reskrim Polsek Jombang AKP Teguh Setiawan kepada wartawan, Kamis (30/12/2021).
Teguh mengatakan pihaknya saat ini sedang menunggu hasil penelusuran terhadap penyebab meninggalnya bocah 12 tahun tersebut yang dilakukan Komda KIPI Jombang bersama Dinas Kesehatan Jombang.
“Kami masih menunggu hasil penelitian, pengecekan yang dilakukan pihak Dinkes dan beberapa pihak yang lain. Hasilnya itu seperti apa. Karena itu kan ilmu pasti. Kami tidak bisa mengira-ngira bagaimana. Kalau dari hasil penyelidikan mereka ada nanti, mungkin salah satu contoh malapraktik atau apa, mungkin bisa jadi masukan buat kami,” kata Teguh.
Jika hasil penelusuran Komda KIPI dan Dinas Kesehatan Jombang menunjukkan indikasi tindak pidana, kata Teguh, pihaknya akan menggelar penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus meninggalnya Bayu. Proses autopsi juga bakal digelar untuk lebih memastikan penyebab korban meninggal dunia.
Bayu sedianya mengikuti vaksinasi COVID-19 di sekolahnya pada Kamis (23/12). Namun, siswa kelas 6 SDN Gedangan itu baru bisa mengikuti vaksinasi di Puskesmas Mojowarno pada Senin (27/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Karena bocah asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang itu usai dikhitan pada Minggu (19/12).
Dinas Kesehatan Jombang menyatakan Bayu sudah melalui pemeriksaan kesehatan (screening) sesuai aturan sebelum divaksin. Saat itu, Bayu dinyatakan normal dan memenuhi syarat untuk divaksin. Korban diberi vaksin Pfizer dosis pertama karena bocah yang lahir 1 September 2009 itu usianya sudah 12 tahun.
Bayu lantas menderita demam dan muntah-muntah pada Senin (27/12) tengah malam. Ia dibawa orang tuanya ke Puskesmas Mayangan, Kecamatan Jogoroto pada Selasa (28/12) sekitar pukul 05.00 WIB. Sampai di puskesmas, petugas medis menyatakan bocah berusia 12 tahun itu sudah meninggal dunia.
Sampai saat ini mereka belum bisa menyimpulkan Bayu meninggal karena efek samping vaksin atau ada penyebab lain. Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jombang bersama tim dari Dinkes setempat masih terus mengusut penyebab meninggalnya Bayu.