Purna Warta – Industri pertahanan di Indonesia terus berkembang. Tak hanya memproduksi pesawat dan kapal perang, Indonesia kini juga mampu memproduksi sendiri kendaraan tempur seperti tank.
Melalui PT Pindad (Persero), Indonesia menjadi negara ke-3 di dunia yang mampu memproduksi medium tank, setelah Jepang dan Polandia. Medium tank made in Bandung ini dikenal dengan nama Harimau.
Setelah diperkenalkan perdana pada perayaan HUT TNI ke-72 pada 5 Oktober 2017 di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, medium tank kini telah diminati banyak negara di dunia.
Dikutip dari data Pindad 2020, Selasa (24/8/2021), Medium Tank Harimau sudah dipesan 18 unit. Semuanya untuk periode kontrak pengerjaan 2020-2023. Harga Tank Harimau sendiri mencaai USD 135 juta.
Bahkan, untuk meningkatkan keaandalan tank spesialis tempur di wilayah tropis yang banyak akan hutan ini, Pindad dan FNSS Defence Systems (Turki) tengah melakukan upgrade sistem untuk diproduksi massal dan pengiriman perdana pada 2022. Malaysia dan Filipina menjadi beberapa negara di ASEAN yang tertarik untuk membeli tank ini.
Salah satu upgrade yang dilakukan dari sisi transmisi. Pindad dan FNSS telah menandatangani kerjasama dengan Allison Transmission, perusahaan yang berbasis di Indianapolis, Amerika Serikat.
Tank Harimau dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.
Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern di mana kemudahan mobilisasi menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.
Medium tank rancangan Pindad dan FNSS memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini.
Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.
Medium Tank berbobot maksimal 35 ton, mempunyai power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung tiga orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.
Medium tank dilengkapi dengan teknologi terbaru, seperti Battlefield Management System, alat komunikasi modern, alat self awareness sehingga bisa memantau ancaman terhadap dirinya sendiri, dan dilengkapi dengan proteksi terhadap ancaman level 5 NATO.
Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader, dengan 12 butir peluru di turret dan 30 butir peluru cadangan di dalam hull.
(Liputan6)