Jakarta, Purnawarta – Vaksin cacar monyet kabarnya sudah dipesan oleh pemerintah sebanyak dua ribu dosis dari negara Denmark, vaksin tersebut rencananya akan disebar akhir tahun 2022.
Akan tetapi, vaksin itu tidak diperuntukkan bagi semua warga Indonesia dikarenakan jumlahnya masih terbatas.
Sejalan dengan itu, Ketua Satgas Monkeypox (cacar monyet) PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Hanny Nilasari, SpKK menyebut pihaknya merekomendasikan pemberian vaksin cacar monyet hanya pada kelompok tertentu, tidak kepada seluruh masyarakat Indonesia. Vaksin cacar monyet hanya menyasar tenaga kesehatan (nakes) dan kontak erat pasien cacar monyet.
“Dari Satgas Monkeypox PB IDI merekomendasikan pemberian vaksin ini tidak kepada seluruh masyarakat, tetapi untuk indikasi terbatas. Artinya, pasien-pasien yang memang berkontak erat dan kemudian juga nakes dan populasi berisiko tinggi untuk mendapatkan kasus-kasus ini, tentunya itu yang menjadi prioritas utama,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/9/2022).
Ia mencontohkan, pada satu kasus cacar monyet yang sudah terkonfirmasi di Indonesia, keluarga pasien sebagai kontak erat perlu menerima vaksin cacar monyet.
“Kemarin itu ada satu kasus yang terkonfirmasi di Indonesia kemudian dilakukan secara ketat kepada anggota keluarga. Kalau nanti ada kasus berikutnya kemudian kita mendapatkan vaksinasi, tentunya dalam 4-10 hari tentunya diindikasikan untuk kasus-kasus yang memang berkontak erat dengan pasien ini,” jelas dr Hanny.
Kemudian catatan dari dr Hanny, vaksin cacar monyet tidak 100 persen mencegah risiko infeksi cacar monyet. Namun dengan proteksi vaksin, orang yang terpapar cacar monyet diharapkan tidak mengalami gejala berat dan komplikasi.