Rudolf Pelaku Pembunuhan Ternyata Belajar Cara Membunuh di Internet, Publik Harus Hati-hati Terhadap Konten Kriminal

Jakarta, Purnawarta – Pelaku pembunuhan yang belakangan sempat viral di media sosial, yaitu Christian Rudolf Tobing, ternyata sempat mencari info tentang cara membunuh tanpa suara di internet.

Atas hal ini, publik diminta waspada terhadap konten yang berbau kriminal dan kekerasan.

Pembunuhan terhadap Ade Yunia Rizabani (Icha) dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing (36) dan membuat publik gempar. Selain aksi senyum-senyum di lift, Rudolf ternyata sempat melakukan pencarian di internet tentang cara membunuh tanpa suara.

Dikutip dari detikINET, pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria dari Komunikonten memberikan pendapatnya. Pria yang akrab dengan sapaan Hariqo ini sudah melakukan cek mengenai konten spesifik mengenai cara menghabisi nyawa orang di internet dalam Bahasa Indonesia, dan tidak ditemukan konten seperti itu.

“Sejauh ini tidak ada konten spesifik mengenai cara membunuh orang di internet dalam bahasa Indonesia. Yang ada, tapi tidak detil, adalah berita kronologi pembunuhan. Apresiasi buat wartawan yang hati-hati menulis berita kriminal,” ujar Hariqo, Sabtu (22/10/2022).

Lantas, yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah para pengguna medsos dan konten kreator yang menjadikan berita yang dituliskan wartawan sebagai bahan pembuatan video. Ia mengkhawatirkan kerawanan berita asli akan ditambahi dan dibumbui.

Misalnya ditambahkan musik, foto tidak relevan, dan suara tertentu untuk mendukung narasi dalam video. Sehingga video itu viral dan berpeluang dapat cuan, namun punya dampak negatif.

Sementara itu, dalam penelusuran Hariqo, dia menemukan konten cara membunuh orang tanpa suara dari website berbahasa Inggris. Konten semacam inilah yang sangat berbahaya.

“Nah, kalau cara membunuh orang tanpa suara, ada dalam bahasa Inggris. Dugaan saya setelah melihat latar belakang pendidikan pelaku, ia bisa memahami teks Bahasa Inggris. Kalau pun tidak bisa. Sekarang di web browser sudah tinggal klik ‘terjemahkan’ maka sebuah tulisan dalam bahasa asing langsung berubah jadi bahasa Indonesia,” ujarnya.

Hariqo kemudian berharap kepada polisi agar memeriksa kembali data elektronik pelaku pembunuhan tersebut, dan agar segera memblokir situs yang sekiranya berbahaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *