Jakarta, Purnawarta – Rencana pemindahan kawasan industri Pulogadung ke daerah Subang, Jawa Barat menjadi perbincangan banyak pihak.
Tak terkecuali Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga turut buka suara terkait hal ini. Ia berpendapat, di Jawa Barat masalah lahan kerja masih menjadi hal krusial.
Oleh karenanya, lanjut Erick, BUMN berkomitmen meningkatkan ekosistem dengan mengintegrasikan Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dengan kawasan industri Subang.
“Isinya dari mana? Kita pindahkan industri Pulogadung ke Jabar karena Pulogadung sudah tidak layak untuk lahan industri. Kerja sama ini yang harus kita bicarakan. Jangan sampai pembangunan Kertajati, Patimban, Kereta Cepat, lalu tidak ada pembangunan industri untuk pembukaan lapangan kerja,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/12/2022).
Dalam kunjungannya ke Jawa Barat, Erick bersilaturahmi dengan para sesepuh dan tokoh Sunda di kediaman HD Sutisno di Bandung, Jumat (2/12). Erick menerima banyak masukan terkait upaya meningkatkan perekonomian di Jabar dari para sesepuh dan tokoh Sunda.
“Dari penanganan gempa di Cianjur kita sama-sama berusaha dalam menyelesaikan persoalan lain di Jabar. Sebagai provinsi yang terdekat dengan Ibu Kota Jakarta, Jabar menjadi bagian penting dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Erick.
Dengan jumlah penduduk hingga 276 juta, Erick menilai perekonomian Indonesia tidak cukup hanya bertumpu pada Jakarta dan kota besar lain seperti Surabaya. Menurut Erick, Indonesia minimal memiliki 10 kota besar dalam meningkatkan perekonomian.
“Tidak mungkin pembangunan hanya terfokus di Jakarta, Surabaya, makanya sekarang di Jawa Barat pun dilebarkan pembangunannya. Wilayah Indonesia ini kan 75% laut, 25% daratan, artinya keterbatasan lahan adalah hal yang harus diberikan solusi juga di banyak daerah, khususnya di Jawa Barat,” ucap Erick.
Erick Thohir juga mengajak semua tokoh masyarakat di Jawa Barat untuk mewujudkan pemindahan kawasan industri ke sana. Dengan begitu, barulah kita bisa menghadapi tantangan ekonomi akibat resesi global.