Jakarta, Purnawarta – Fetty Kwartati selaku Dirut PT Sarinah menjelaskan bahwa tidak ada larangan menggunakan hijab bagi para karyawannya ketika bekerja. Karyawan mereka dipersilahkan menggunakan hijab sesuai dengan kepercayaan mereka.
“Saya klarifikasikan ya bahwa tidak ada larangan untuk memakai hijab bagi karyawan Sarinah di semua level, baik karyawan di toko, SPG, admin atau staff office, direksi, semuanya tidak ada larangan untuk menggunakan hijab sesuai kepercayaannya masing-masing,” kata Fetty saat dihubungi detikcom, Kamis (13/4/2023).
Fetty membantah ada peraturan yang melarang karyawan berjilbab. Fetty mengatakan realitasnya di lapangan banyak SPG maupun direksi yang memakai jilbab saat bekerja. Ia menegaskan sejak dulu tidak ada peraturan larangan memakai jilbab bagi karyawan.
“Jadi itu tidak benar karena memang dari dulu sampai sekarang pun tidak ada ketentuan seperti itu. Dan bisa kita lihat sendiri di lapangan beberapa SPG menggunakan hijab. Beberapa karyawan memakai hijab banyak sekali karyawan office yang menggunakan hijab. Salah satu direksi di Sarinah menggunakan hijab. Memang tidak ada larangan seperti itu, jadi ya sesuai kepercayaan masing-masing aja,” katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengaku telah mendapatkan aduan dan laporan dari karyawan PT Sarinah yang dilarang menggunakan hijab saat bekerja. Hal ini ia sampaikan dalam dapat kerja dengan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.
“Barusan saya dapat laporan dari karyawan-karyawan sarinah yang bertugas berjualan dan SPG di Sarinah, mereka menyampaikan kepada kami bahwa di bawah manajemen Dirut Sarinah yang baru mereka dilarang berjilbab, Apakah betul Sarinah melakukan itu Pak Wamen,” tanya Andre kepada Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Raker Komisi VI kemarin, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Andre meminta tak ada diskriminasi di perusahaan milik BUMN. Ia membandingkan dengan regulasi di Garuda Indonesia yang memperbolehkan pegawai berhijab.
“Ini jadi pertanyaan kita, saya mohon tidak ada diskriminasi. Garuda saja sudah boleh pakai jilbab. Masa orang yang selama ini pakai jilbab, tapi Dirut Sarinah melarang orang pakai jilbab,” ungkap Andre.
Itulah tadi klarifikasi dari pihak PT Sarinah yang membantah isu laporan terhadap pelarangan hijab bagi para karyawan.