Buntut Konvoi Motor, Polda Metro Jaya Tangkap Pendiri Khilafatul Muslimin

Purna Warta – Polda Metro Jaya menangkap pendiri Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Baraja di wilayah Lampung, buntut aksi konvoi khilafah yang terjadi di Cawang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Amir wilayah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma mengakui pemimpinnya, Abdul Qadir Baraja, ditangkap polisi. Namun dia tak tahu kasus yang menjerat Baraja.

“Saya membenarkan dan dapat informasi adanya penangkapan itu. Cuma kata penangkapan itu negatif ya, karena yang dimaksud ini kan, kita enggak tahu apakah kasus itu [konvoi khilafah] atau kasus yang lain. Secara informasi saya belum tahu dalam kasus apa,” jelas Abu Salma, Selasa (7/6).

Pihak kepolisian menangkap Abdul Qadir Baraja di Lampung usai gelaran konvoi khilafah di Jakarta beberapa waktu lalu. Penangkapan dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan membenarkan penangkapan tersebut ada kaitannya dengan konvoi motor itu.

“Ya, ada kaitannya [dengan konvoi khilafah],” kata Kombes E. Zulpan.

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya bakal langsung memeriksa Baraja setibanya di Jakarta. Saat ini dia masih dalam perjalanan menuju ke Jakarta.

“Iya nanti langsung diperiksa intensif,” kata Zulpan.

Kendati demikian, polisi belum menjelaskan apakah ada orang lain yang juga turut ditangkap bersama Baraja di Lampung.

Zulpan mengungkapkan bahwa penangkapan ini terkait konvoi khilafah di Cawang, Jakarta Timur. Namun, dia masih belum menjelaskan terkait status hukum dari Abdul.

Nama Abdul Qadir Baraja kerap terkait dengan kelompok teror di Indonesia. Dirinya juga tercatat dua kali masuk bui lantaran terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan sosok petinggi Khilafatul Muslimin itu identik dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).

Menurutnya, Baraja juga pernah menjadi anggota dari kelompok Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Selain itu, menjadi salah seorang pendiri Darul Islam di wilayah Lampung.

“Genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari NII karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII. Pendiri dan pemimpinnya adalah Abdul Qadir Hasan Baraja mantan anggota NII,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (31/5).

Menurut BNPT, Khilafatul Muslimin merupakan kelompok yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan aksi terorisme. Pemerintah daerah juga diminta waspada terhadap kelompok Khilafatul Muslimin.

Saat ini Baraja sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Ia bakal diperiksa secara intensif terkait kasus yang menjeratnya tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *