Jakarta, Purna Warta – Polisi memastikan akan membina pengikut ritual bugil kelompok ‘Hakekok Balakasuta’ Pandeglang, Banten. Salah satunya dengan memasukkan kelompok ini ke pesantren khusus yang disiapkan untuk meredam keyakinan mereka yang sudah sangat jauh menyimpang.
“Kita pertama komunikasi dulu dengan pemda. Dari 16 orang itu, mereka nanti akan dipesantrenkan biar sadar. Nanti, tempatnya pemda yang nyiapin melalui Dinsos,” kata Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana kepada detikcom, Sabtu (13/3/2021).
Setelah masuk pesantren, polisi menyiapkan pemuka agama yang khusus bisa membimbing kelompok ini keluar dari keyakinannya yang menyimpang. Tempat ini pun akan dijaga selama 24 jam, termasuk membatasi para awak media supaya semua pemberiannya tetap kondusif.
“Mereka nanti kita lakukan trauma healing, supaya tidak ada lagi pemikiran tersebut. Ke belakang itu bener-bener bisa hilang, supaya mereka sadar bahwa ini tuh udah menyimpang,” ujarnya.
“Tempatnya juga nanti akan dijaga ketat. Intinya supaya jangan terjadi apa-apa, jadi komunikasinya kita buat satu pintu. Kita enggak mau informasi yang nyebar di masyarakat itu malah memicu hal yang tidak diinginkan, harus terarah” tutur Riky.
Setelah program pembinaan ini sukses, polisi bakal menyerahkan pengikut kelompok ‘Hakekok’ itu ke Pemda Pandeglang. Mereka nantinya dikembalikan ke lingkungan masyarakat dengan syarat mau kembali ke jalan yang benar sesuai syariat Islam.
“Sebelum kembali ke masyarakat, kita mau bikin testimoni dari masing-masing individu. Itu untuk memastikan mereka benar-benar udah sadar saat kembali lagi ke masyarakat,” ujar Riky.
Sebelumnya, ritual bugil yang dilakukan kelompok ‘Hakekok’ menggegerkan warga Karang Bolong, Pandeglang Banten. Menurut keterangan kepala desa setempat, ritual tersebut baru pertama kali dilakukan di daerahnya.
“Itu baru kali ini, baru pertama. Jadi, begitu kegiatan itu memang tertangkap langsung sama warga saya,” kata kades Karang Bolong, Sali, Jumat (12/3).
Sali menceritakan, warga memergoki pengikut kelompok ‘Hakekok’ tengah mandi dan bugil bareng di sebuah rawa kolam penampungan air milik perusahaan sawit. Di tengah kegiatan itu, ada seorang pria bernama Aryani yang memimpin ritual dan ceramah kepada pengikutnya.
Polisi mengamankan 16 warga yang ikut ritual bugil tersebut. MUI Pandeglang menyebut kelompok ini ajarannya menyimpang.
Baca juga: Kecewa Tak Diberi Dana Desa, KKB Sandera Pesawat Susi Air