Jakarta, Purna Warta – Ribuan orang turun ke jalanan dalam aksi bela Palestina yang bertepatan dengan Hari Internasional Al-Quds di sejumlah kota di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya pada Selasa (26/4). Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati hari internasional Al-Quds yang sejatinya jatuh pada setiap hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.
Di Jakarta, aksi digelar tepat di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat yang berlokasi di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dikelola oleh Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY). Massa mengecam tindakan sewenang-wenang militer rezim Zionis Israel yang menyerbu masjid Al-Aqsa dan menyebabkan warga sipil Palestina meninggal dunia. Massa lebih lanjut menegaskan dukungannya terhadap perjuangan dan kemerdekaan bangsa Palestina.
Baca Juga : Keinginan Yaman Berperan Aktif dalam Pembebasan Palestina
Di Bandung, massa berdemonstrasi di depan Gedung Merdeka yang berlokasi di jalan Asia-Afrika. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk berdiri di barisan paling depan dalam membela kemerdekaan bangsa Palestina. Mereka juga meminta pemerintah untuk mengungkapkan dukungannya dalam bentuk tindakan dan upaya nyata alih-alih hanya ucapan simpati belaka.
“Dukungan yang dimaksud bukan cuma mengungkapkan rasa simpati, tapi juga melakukan upaya nyata. Semua upaya terbaik harus dilakukan, mulai dari tekanan politik hingga dukungan ekonomi bahkan militer untuk kemerdekaan Bangsa Palestina. Dan Indonesia seharusnya menjadi negara paling getol menyuarakan hal tersebut,” ucap koordinator aksi, Bagus Pamungkas sebagaimana yang diwartakan Detik Jabar.
Di Semarang, aksi dikelola oleh Solidaritas Muslim Indonesia untuk al-Quds (SMIQ). Badan tersebut merilis pernyataan sikap berisi 7 butir yang mengandung pesan sebagaimana berikut:
1. Mengutuk seluruh kebiadaban zionis terhadap bangsa Palestina. 2. Menolak semua bentuk normalisasi dengan Rezim kolonial Israel. 3. Mendukung opsi satu negara, yaitu Negara Palestina Merdeka. 4. Mengutuk keras agresi brutal Rezim Monarki Saudi ke Yaman yang berlangsung sejak 2015 silam. 5. Mengutuk keras aksi provokatif berupa pembakaran Kitab Suci Al-Quran oleh seorang Pimpinan Ekstrimis Swedia. 6. Mengutuk keras standar ganda yang diterapkan media-media Barat yang histeris dengan krisis Ukraina tapi bungkam dengan Palestina. 7. Mendesak Pemerintah untuk lebih lantang dan lebih berupaya konkret dalam menyuarakan pembelaannya untuk Palestina dan Yaman di level Internasional maupun Nasional.
Baca Juga : Rezim Terus Berganti di Kabul, Iran Tidak Pernah Meninggalkan Rakyat Afghanistan
Di Surabaya, aksi demo hari internasional Al-Quds digelar di depan gedung Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang berlokasi di jalan Citra Raya Niaga. Sembari meneriakkan dan menyanyikan yel-yel dukungan terhadap Palestina, orator memuji pendirian pemerintah Indonesia yang tidak terpengaruh oleh tren normalisasi dengan Israel sebagaimana yang dilakukan sejumlah negara Arab.
“Apresiasi dan acungan jempol untuk negeri kita tercinta, Indonesia, karena tidak terpengaruh oleh isu normalisasi di Palestina, dan mengutip apa yang disampaikan menteri luar negeri Indonesia, Retno Marsudi yang mengatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” ujar Anwar Aris sebagaimana yang diwartakan Jatim Satu News.