Jakarta, Purna Warta – Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi mempertanyakan apakah sejumlah buku seruan jihad yang menjadi barang bukti dalam penggeledahan di rumah Munarman, yang ikut mendoktrin Munarman.
“Lihat fakta saja bahwa ada buku-buku seruan jihad segala macam. Apakah itu mengarah betul-betul dari situ akhirnya Munarman terdoktrin dari buku-buku itu entah gimana,” kata Husin dalam diskusi daring, Minggu (2/5/2021).
Pandangan Munarman kemungkinan terdoktrin usai membaca buku jihad didasarkan pada temuan buku yang jumlahnya tidak sedikit.
“Faktanya ditemukan waktu penggeledahan rumah itu memang betul ada buku-buku juga mengenai semangat jihad di rumah Munarman. Iya penggeledahan kemarin di sana itu gak sedikit bukunya gitu,” ujar Husin.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Polri turut mengamankan sejumlah barang saat melakukan penangkapan terhadap Munarman di kediamannya di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (27/4/2021).
Barang-barang yang diamankan mulai dari buku, handphone hingga flashdisk. Hal itu dibeberkan ketua RT setempat, Kiekid Wirawandika.
Kiekid mengungkapkan, dari penggeledahan yang dia turut saksikan, tim Densus 88 mengamankan puluhan barang bukti dari kediaman Munarman.
“Ada buku-buku, ada banyak buku-buku keagamaan. Ada handphone, ada flashdisk. Kurang lebih ada 60-70 item lah yang dibawa,” kata Kiekid kepada awak media, Selasa (27/4/2021) malam.
Kiekid memastikan, dalam penggeledahan itu, tak ada atribut FPI maupun bahan peledak dari rumah Munarman.
“Atribut (FPI) engga ada, cuma buku-buku. Bahan peledak juga nggak ada,” ungkapnya.
Kiekid menambahkan, dirinya sempat terkejut tatkala menanyakan alasan penangkapan Munarman oleh Densus 88.
“Petugas dari Polda datang ke rumah minta izin ada penangkapan mister M. Saya sempat tanya terkait alasan penangkapannya, katanya terkait terorisme,” papar Kiekid.
Sebelumnya diberitakan, eks Sekum FPI Munarman ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri, Selasa (27/4/2021).
(Suara.com)