Purna Warta – Di media sosial, beredar video para relawan dan warga memasang bendera bergambar mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab Shihab di kaki gunung Semeru, Jawa Timur.
Dalam video berdurasi 2 menit lebih itu, terlihat seorang pria memasang bendera tersebut di atas sebuah pohon. Dia memanjat pohon itu hingga untuk memasang bendera tersebut.
Di sisi lain, tampak beberapa orang di bawahnya yang melihat pemasangan bendera itu menyerukan kalimat takbir.
Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengklaim pemasangan bendera itu dilakukan secara spontan oleh masyarakat.
“Menurut saya, itu hal spontan yang dilakukan oleh masyarakat maupun relawan dari Hilmi FPI (Front Persaudaraan Islam) mungkin,” kata Aziz dikutip dari CNNIndonesia, Senin (13/12).
Aziz menilai masyarakat memasang bendera itu sebagai bentuk dukungan moril dan penghargaan atas pengaruh dan juga anjuran Rizieq. Salah satu anjuran itu untuk membantu sesama yang terkena dampak bencana.
Ia juga mengklaim pemasangan bendera itu sebagai tanda Rizieq masih ada di hati masyarakat pecinta keadilan.
“Namun seperti kita tahu HRS malah diduga dikriminalisasi, diperlakukan tidak adil dan juga dizalimi saat ini,” kata Aziz.
Di sisi lain, Aziz mengakui bahwa pohon tempat berkibarnya bendera Rizieq sudah ditebang oleh pihak tertentu saat ini.
Ia mengaku bingung dengan pihak yang menebang pohon tersebut. Bukannya saling bersinergi membantu korban, lanjut dia, malah memupuk benci terhadap Rizieq Shihab.
“Meski akhirnya oleh beberapa pihak ditebang itu pohonnya. Kami malah kadang bingung, lagi bencana begini sempet-sempatnya mikirin dan stres karena pengaruh HRS,” ucap dia.
Erupsi Gunung Semeru sempat terjadi pada 4 Desember 2021 lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per Sabtu (11/12) total korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 46 jiwa, sementara sembilan orang lainnya juga masih hilang.
Sebelumnya, sejumlah pengamat politik menilai pemasangan bendera parpol maupun ormas di lokasi bencana bernuansa mencari simpati dan tak elok lantaran terkesan pamrih.