Purna Warta – Mengapa satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah diperbolehkan melanggar semua hukum?
Kritik muncul atas tanggapan AS terhadap serangan Israel terhadap negara-negara tetangga, menyoroti anggapan adanya standar ganda dalam mendesak agar musuh Israel hanya menahan diri.
Baca juga: 40.000 Pasukan Menunggu Perintah Sayyid Hasan Nasrullah
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Israel telah melakukan lebih dari 17.000 serangan sejak tanggal 7 Oktober, para pejabat AS berulang kali menyerukan deeskalasi hanya jika mereka terkena dampaknya. negara-negara mempertimbangkan untuk membalas.
Kritik tersebut menunjukkan bahwa AS gagal mengutuk tindakan Israel yang melanggar hukum internasional, termasuk serangan terhadap sasaran sipil dan pembunuhan tokoh politik penting, kontras dengan reaksi diam yang akan terjadi jika warga sipil Amerika atau Eropa terkena dampaknya. (pulseofpal)