Purna Warta – Kepolisian Amerika Serikat (AS) telah menangkap ratusan pengunjuk rasa di berbagai lokasi di Amerika, seiring demonstrasi menentang perang di Gaza meluas di kampus-kampus elite dan universitas.
Sekitar 108 penangkapan dilakukan di Emerson College, kata polisi Boston kepada mitra BBC AS, CBS News.
Sebelumnya, 93 orang di Universitas Southern California (USC) di Los Angeles ditahan atas tuduhan masuk tanpa izin. Para pengunjuk rasa dan polisi juga bentrok di Universitas Texas di Austin. Pihak berwenang menyebut 34 orang telah ditangkap.
Universitas-universitas di Amerika telah menyaksikan semakin banyak mahasiswa yang keluar dari kelas atau mencoba mendirikan perkemahan untuk memprotes aksi militer Israel di Gaza.
Penangkapan terbaru ini menyusul penangkapan-penangkapan sebelumnya di Universitas Columbia, Yale dan New York.
Kepolisian membubarkan aksi mahasiswa di Universitas New York (NYU) pada Senin (22/4) malam dan melakukan sejumlah penangkapan.
Belasan mahasiswa di Yale ditahan pada hari sebelumnya, sementara Universitas Columbia membatalkan kelas tatap muka imbas dari demonstrasi di kampus tersebut.
‘Bebaskan Palestina’
Penangkapan di USC, Los Angeles dilakukan ketika para mahasiswa berkumpul di Taman Alumni tempat upacara wisuda di universitas tersebut dijadwalkan berlangsung bulan depan.
Petugas polisi yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara membersihkan perkemahan pro-Palestina di pusat kampus, mencegah para demonstran berkumpul.
Siswa mendapat peringatan 10 menit dari helikopter polisi untuk membubarkan diri. Mereka yang menolak, ditangkap atas tuduhan masuk tanpa izin.
Protes tersebut awalnya dilaporkan berlangsung damai, namun kemudian berubah memanas dengan kehadiran polisi yang terus berlanjut.
Ketika polisi mencoba menahan seorang perempuan, pengunjuk rasa melemparkan botol air ke arah mereka dan meneriakkan, “Lepaskan dia!”