Purna Warta – Kamp pengungsi Jabalia di Gaza menjadi target gempuran selama beberapa hari terakhir ini setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Jumat (1/12/2023) lalu.
Salah satu yang menjadi korban tewas merupakan seorang akademisi sekaligus ilmuwan terkemuka Palestina, Sufyan Tayeh. Ia ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (2/12/2023) bersama anggota keluarganya.
Sufyan Tayeh merupakan rektor Universitas Islam Gaza. Ia juga didapuk sebagai salah satu di antara dua persen ilmuwan terbaik di dunia yang diberikan oleh Universitas Stanford pada 2021.
Selain itu, Tayeh juga merupakan Ketua UNESCO untuk Ilmu Fisika, Astrofisika, dan Luar Angkasa di Palestina dari Universitas Islam tempatnya berbakti.
“Saya marah dan sedih mendengar pembunuhan Dr. Tayeh,” kata Ketua UNESCO di Universitas Glasgow, Alison Phipps.
Israel melanjutkan agresi di Jalur Gaza setelah negosiasi gencatan senjata tidak menemui kesepakatan dengan kelompok Hamas. Gencatan senjata di wilayah tersebut pun berakhir pada Jumat (1/12/2023) lalu
.