Purna Warta – Ratusan orang berkumpul untuk menyuarakan kebebasan berekspresi yang jarang terjadi di negara otokrasi Uni Emirat Arab yang represif secara politik pada hari Sabtu, menggunakan forum KTT iklim PBB untuk menyoroti pelanggaran hak asasi manusia dan perang di Gaza.
Meskipun PBB menerapkan pembatasan ketat terhadap papan tanda dan bahasa, kelompok hak asasi manusia menyatakan solidaritasnya terhadap tahanan hati nurani di UEA, seperti Ahmed Mansoor, yang dijatuhi hukuman pada tahun 2017.
Demonstrasi tersebut juga menyebut nama Alaa Abd El-Fattah, seorang aktivis Mesir yang menjadi fokus protes hak asasi manusia pada COP27 tahun lalu di Sharm el-Sheikh.
Protes tersebut terjadi setelah negosiasi berhari-hari dengan sekretariat PBB yang mengontrol acara-acara di zona biru yang ditetapkan COP28, tempat para pemimpin dan delegasi bertemu secara resmi. Apa yang disebut zona hijau di mana masyarakat luas diperbolehkan dikendalikan oleh tuan rumah UEA.