Purna Warta – Saat sebagian warga Indonesia, terutama yang beragama Islam, sibuk mempersiapkan Lebaran yang jatuh pada Minggu (25/6/2017), ratusan umat muslim lainnya justru melakukan demonstrasi menyuarakan perlawanan terhadap Amerika Serikat (AS) dan Israel.
Ratusan umat muslim yang tergabung dalam Solidaritas Muslim Indonesia untuk Al-Quds (SMIQ) itu menggelar demo di depan Bundaran Air Mancur Jl. Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (23/6/2017).
Dalam aksinya itu, mereka menyuarakan dukungan terhadap pembebasan Palestina dari pendudukan Israel. Mereka juga menghujat perilaku AS yang selama ini cenderung mendukung aksi penindasan yang dilakukan AS terhadap warga Al Quds, sebutan Kota Yerusalem dalam bahasa Arab.
“Demonstrasi ini kami gelar dalam rangka memperingati Hari Quds Internasional yang diperingati setiap Jumat terakhir bulan Ramadan,” ujar Koordinator Aksi Dadan Herdian.
Demonstrasi pada Yaumul Quds kali pertama diperkenalkan oleh tokoh muslim Iran, Ayatollah Khomeini pada tahun 1970-an silam. Sejak saat itu, peringatan Hari Quds Internasional selalu diperingati di berbagai belahan dunia pada Jumat pekan terakhir Ramadan.
“Sebenarnya bukan hanya menentang penindasan yang dilakukan bangsa Israel dan AS terhadap Palestina. Tapi juga semua penindasan dan penjajahan yang terjadi di dunia,” ujar Dadan.
Ratusan orang yang berdemo di depan Bundaran Air Mancur Jl. Pahlawan itu datang dari berbagai daerah di Jateng, seperti Solo, Pekalongan, Wonosobo, dan Tegal. Mereka datang atas kemauan sendiri dan menggunakan kendaraan pribadi.
Selama menggelar demo, ratusan warga muslim yang tergabung dalam SMIC itu banyak menyuarakan hujatan terhadap AS dan Israel. Mereka juga kerap membaca doa yang diperuntukan bagi masyarakat Palestina agar tetap diberi kekuatan selama menghadapi penindasan.
Demo ratusan warga ini berjalan damai dan tidak membuat arus lalu lintas kendaraan di sepanjang Jl. Pahlawan tersendat. Meski demikian, aparat kepolisian tetap memberikan pengawalan secara ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.