Purna Warta – Pemadaman listrik telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tapi 2,4 juta penduduk di wilayah yang terkepung itu kini mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan setelah Zionis Israel memutus pasokan listrik dan bahan bakar.
Serangan brutal Zionis yang tanpa henti telah menewaskan lebih dari 19.450 warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Saat ini mustahil untuk menyambungkan komputer atau televisi, mengisi ulang ponsel atau mengakses internet tanpa generator atau panel surya, sebuah kemewahan yang hanya bisa dimiliki oleh segelintir warga Gaza.
Namun untuk mengikuti berita, selalu ada radio bertenaga baterai.
“Stok kami penuh tetapi kami sudah kehabisan stok sejak minggu pertama perang,” kata Daoudi.
Dengan terputusnya telepon dan internet, “radio adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang terjadi,” katanya.
Daya tahan baterai yang lama merupakan nilai tambah lainnya, katanya dari tokonya di Rafah, di ujung selatan wilayah tersebut.