PurnaWarta – Sejumlah warga Palestina membakar ban dalam aksi unjuk rasa menolak ekspansi pemukiman Yahudi di Beita, dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Juni 2021. (AFP/ABBAS MOMANI)
Dua hari sebelumnya, 21 Juni 2021, aksi unjuk rasa serupa yang dilakukan warga Palestina di Tepi Barat disambut upaya pengamanan pasukan Israel. Seperti dilansir dari kantor berita Palestina, WAFA, setidaknya 20 orang terluka dalam bentrok dengan pasukan Israel tersebut. (AFP/ABBAS MOMANI)
Sejumlah sumber di relawan medis menyatakan dalam bentrokan pada 21 Juni lalu tersebut pasukan Israel menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi unjuk rasa perluasan pemukiman Yahudi di Beita, dekat kota Nablus, Tepi Barat. (AFP/ABBAS MOMANI)
Demonstran Palestina penolak perluasan pemukiman Yahudi melihat ban-ban yang dibakar dalam aksi unjuk rasa malam hari di Beita, dekat kota Nablus, 23 Juni 2021. (AFP/ABBAS MOMANI )
Para demonstran di Beita ini menolak perluasan pemukiman Yahudi, Givat Eviatar, di atas Jabal Sabih (Gunung Sabih). Mereka menegaskan wilayah itu merupakan bagian dari Palestina yang masuk dalam administrasi Beita, Huwarra, dan Za’tara. (AFP/ABBAS MOMANI)