PurnaWarta – Warga Afghanistan berdesakan, berebut untuk membuat paspor setelah Taliban membuka kembali layanan penerbitan dokumen perjalanan tersebut. (AP Photo/Felipe Dana)
Para warga berebut karena sebelumnya Taliban menutup layanan tersebut, tak lama setelah mereka mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu. (Reuters/Jorge Silva)
Saat itu, warga berebut untuk keluar dari Afghanistan karena takut akan nasib mereka jika hidup di bawah kekuasaan Taliban. (Reuters/Jorge Silva)
Kini, warga berebut membuat dokumen persyaratan utama untuk keluar dari Afghanistan tersebut. Taliban menyatakan bahwa mereka akan mengeluarkan paspor atas nama Republik Islam Afghanistan. Secara fisik, paspor itu identik dengan yang dikeluarkan pemerintah sebelumnya. (Reuters/Jorge Silva)
Untuk mengatasi lonjakan permintaan ini, Taliban mempekerjakan perempuan di kantor urusan paspor. (AP Photo/Felipe Dana)