PurnaWarta – Ketegangan di utara Kosovo meningkat usai sejumlah etnis Albania menjabat sebagao wali kota beberapa wilayah di sana yang mayoritas adalah warga keturunan Serbia. Pemilihan wali kota itu sendiri sempat diboikot oleh warga Serbia di sana.(Laura Hasani)
Masyarakat Serbia marah karena tak sudi dipimpin oleh orang yang jelas-jelas tidak dipilih oleh mereka. Warga Serbia di kawasan menginginkan dipimpin oleh pemerintah daerah yang ‘dibekingi’ Beograd.
Karena protes ini, pada Jumat (26/5), tiga dari empat walikota etnis Albania sampai-sampai dikawal polisi ke kantor mereka.
Protes pun berlanjut hingga memicu bentrok dan melukai prajurit NATO di kawasan tersebut. Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan 52 orang Serbia terluka, dengan tiga di antaranya menderita luka serius.