PurnaWarta – Jet latih baru buatan Taiwan, AT-5 Brave Eagle, meraung di udara dari pangkalan Chihhang, Taitung, pantai timur Taiwan, di tengah panasnya hubungan dengan China, Rabu (6/7). (REUTERS/Ann Wang)
AT-5 Brave Eagle yang dibuat Aerospace Industrial Development Corp 2634.TW dengan anggaran T$68,6 miliar (Rp34,5 triliun), melakukan uji terbang pertamanya pada 2020. (Photo by Sam Yeh / AFP)
Ini adalah jet pertama Taiwan yang dibuat di dalam negeri sejak F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighter (IDF) diluncurkan lebih dari tiga dekade lalu. Kedua jet tersebut memiliki penampakan dan kemampuan serupa. (REUTERS/Ann Wang)
Pelatih penerbang Chang Chong-hao mengatakan Brave Eagle cocok untuk tujuan pelatihan pertempuran udara-ke-udara dan udara-ke-darat, serta dapat mendarat dan lepas landas menggunakan landasan pacu yang lebih pendek. (REUTERS/Ann Wang)
Perwira angkatan udara Taiwan Huang Chun-yuan mengatakan Brave Eagle dirancang untuk memiliki fungsi pendukung saat perang dan dapat dilengkapi dengan senjata meskipun masih dalam tahap pengujian.. (REUTERS/Ann Wang)